Tanggapan Warga Landak STY Dipecat Melatih Timnas Indonesia, Ada Setuju dan Tidak

Sementara itu satu warga Pahauman yakni Fransiskus Suanja menyampaikan bahwa pemutusan kerjasama oleh PSSI dengan STY sudah sesuai. 

Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK/shintaeyong7777
Pelatih Shin Tae Yong resmi dipecat PSSI. Sejumlah Prestasi ditorehkan pelatih asal Korea Selatan. Dirinya juga berkontribusi terhadap kemajuan sepakbola tanah air. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi mengumumkan bahwa sudah tidak bekerjasama lagi dengan Shin Tae-yong (STY) sebagai pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia pada Senin 6 Januari 2025.

Dengan kata lain, STY dipecat menjadi pelatih Timnas, karena dari kerjasama kontrak seharusnya akan berakhir pada tahun 2027. Beragam tanggapan dan komentar pun muncul dari masyarakat penggemar sepakbola, tidak terkecuali masyarakat Kabupaten Landak.

"Menurut saya PSSI belum tepat memutuskan kontrak bersama coach STY. Kurang bersyukur, hanya gara-gara Piala AFF, pelatih yang sudah bagus dan dekat dengan pemain dipecat," ujar Dargles Darvit kepada Tribun.

Menurutnya, selama ini sudah melihat bagaimana signifikansi seorang coach STY meracik sebuah Timnas, dan di sana coach STY sudah mulai mendapatkan racikan tim yang mulai menunjukkan performa yang apik. 

Dengan taktik yang tidak kalah dibanding pelatih-pelatih di Timnas besar seperti Arab Saudi, Australia, Bahrain. "Jika dapat ditarik, pasti kami para penggemar dan pecinta sepakbola yang berfikir positif tetap ingin Timnas dilatih oleh coach STY," katanya.

"Masalah kekalahan di ajang AFF saya rasa itu bukan patokan untuk memberhentikan STY. Kalau ukuran bola selalu AFF, seharusnya beberapa pemain di usia muda sudah ckup mengangkat di AFF kategori usia," terangnya.

Baca juga: RESMI! PSSI Umumkan Kedatangan Pengganti Pelatih STY, Arsitek Timnas Indonesia Tiba 12 Januari

Sementara itu satu warga Pahauman yakni Fransiskus Suanja menyampaikan bahwa pemutusan kerjasama oleh PSSI dengan STY sudah sesuai. 

"Kalau menurut saya pribadi sangat tepat. Karena saya betul-betul full mengikuti perkembangan Timnas kita, setiap match pertandingan mulai dari awal qualifikasi saya ikuti," akunya.

Disampaikan Fransiskus, rumor pemecatan STY sebenarnya sudah berhembus sejak pertandingan dengan China. PSSI mencium ada indikasi ketidakpasan STY dalam taktik pengaturan line up pemain. Sehingga mulai dari saat itu keretakan antara pelatih dan pemain sudah mulai mencuat. 

"Dipasangnya Asnawi sebagai Capten dan tidak dimainkannya Eliano Reinjdrs. Ditambah komunikasi yang sulit antar pelatih dan pemain (STY gak bisa bahas english). Ditambah lagi gagal di AFF, makin membuat STY meredup dengan taktiknya," ungkapnya.

"Hanya saja kadang ngaco memang taktiknya, sering terkesan seperti uji coba. Coba aja liat Eliano pemain yang susah payah dinaturalisasi PSSI dan skillnya juga baik dioffkan beliau, makanya sampai-sampai Mess Hilger pun jadi males mau ke timnas lagi, dengan alasan cedera, tapi masih main terus di cubnya," jelas Fransiskus.

Sehingga menurut dia, ini mungkin yang dijaga oleh PSSI agar ke depannya dan yang sedang dihadapi ke depan adalah permainan penting untuk target lolos Pildun.

"Kalau pelatihnya masih gaya kayak gitu, taktik coba-coba dan tidak pas pasangkan line up, bisa-bisa peluang ke Pildun makin tipis," terangnya lagi.

"PSSI sudah tepat segera gerak cepat untuk menganti pelatih untuk persiapan sisa match kualifikasi Pildun yang dimulai Maret ini nanti. Bahkan disinyalir pelatih pun akan diambil dari Eropa agar komunikasi pelatih dan pemain semakin mantap," bebernya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved