PLN Dukung Disabilitas Berkarya, Resmikan Gerai D’MUA Community dan Satu Per Dua Kopitiam Express

Srikandi PLN UIP KLB bersama dengan Yayasan Parapreneur Indonesia Bahagia menginisiasi dibentuknya Disabilitas Make Up Artist (D’MUA) Community

Penulis: Nina Soraya | Editor: Nina Soraya
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/NINA SORAYA
Ketua Srikandi PLN UIP KLB Emma Nurzayanti meresmikan gerai Disabilitas Make Up Artist (D'MUA) Community di Komplek GOR Pangsuma Pontianak, Jumat 20 Desember 2024. Selain itu turut diresmikan pula gerai Satu per Dua Kopitiam Express oleh Manajemen PLN UIP KLB bersama Yayasan Parapreneur Indonesia Bahagia. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Manajemen PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat atau PLN UIP KLB menghadiri dan menyaksikan grand opening dan peresmian gerai Disabilitas Make Up Artist (D'MUA) Community dan Satu per Dua Kopitiam Express di Komplek GOR Pangsuma Pontianak, Jumat 20 Desember 2024.

Turut hadir Senior Manager Keuangan, Anggaran dan Umum PLN UIP KLB Sandy Nurdiana dan Ketua Srikandi PLN UIP KLB Emma Nurzayanti dan Pembina Yayasan Parapreneur Indonesia Bahagia Mustaat Saman. 

Para tamu yang hadir berkesempatan mencicipi kopi yang diracik dan disajikan para barista Satu per Dua Kopitiam yang merupakan penyandang disabilitas. Mereka sangat piawai dalam meracik kopi karena telah dibekali keterampilan.  PLN UIP KLB terlibat dalam membantu menyediakan pelatihan untuk para barista ini. Tidak hanya barista tapi juga para penyandang disabilitas yang memiliki potensi sebagai make up artist (MUA) juga diberikan pelatihan terkait.

Bahkan sebelumnya Srikandi PLN UIP KLB bersama dengan Yayasan Parapreneur Indonesia Bahagia menginisiasi dibentuknya Disabilitas Make Up Artist (D’MUA) Community melalui program PLN Peduli khususnya dalam menciptakan kesempatan yang lebih baik bagi penyandang disabilitas melalui program Woman Support Woman.

Sebelumnya pada 26 Agustus 2024 yang lalu, PLN UIP KLB bekerja sama dengan Yayasan Parapreneur Indonesia Bahagia menginisiasi sebuah program yang memberikan pelatihan keterampilan dan motivasi bagi para penyandang disabilitas.

Rayakan Hari Ibu 2024, Srikandi PLN UID Kalbar Gelar Workshop Pemberdayaan Ibu Tunggal dan Mandiri

Program ini tidak hanya berfokus pada pengembangan keterampilan di bidang barista dan make-up artist, tetapi juga memberikan akses peralatan usaha yang dapat membantu mereka untuk meraih kemandirian ekonomi.

“Dalam program tersebut, kami memberikan pelatihan kepada dua kelompok yang masing-masing terdiri dari 30 orang, di mana mereka dilatih untuk menjadi seorang barista profesional dan make-up artist. Selain itu, PLN juga memberikan bantuan berupa 30 set alat make-up dan satu set mesin pembuat kopi untuk mendukung usaha mereka,” ungkap Sandy Nurdiana.

Dia memuji upaya keras dari Yayasan Parapreneur Indonesia Bahagia, khususnya dalam bimbingan yang diberikan oleh Musta’at Saman, akhirnya dapat melihat hasil nyata dari kerjasama ini.

“Dengan bangga kami menyaksikan terbentuknya gerai D'MUA Community yang tidak hanya menjadi tempat sekretariat bagi komunitas penyandang disabilitas, tetapi juga menjadi ruang yang menginspirasi bagi banyak orang. Gerai ini sekaligus menjadi tempat pelatihan dan motivasi bagi mereka untuk terus berkembang dan mandiri,” kata Sandy.

Dia berharap dengan dibukanya Satu per Dua Kopitiam Express, maka semakin banyak peluang bagi anggota komunitas untuk berinteraksi, berbagi pengalaman, dan mengembangkan usaha mereka.

Oleh karena lokasi yang strategis di kompleks GOR Pangsuma Kota Pontianak ini diharapkan menjadi pusat kegiatan yang dapat mendukung proses pengembangan keterampilan dan usaha para penyandang disabilitas.

Pemprov Kalbar Gelar Kegiatan Peringatan Hari HAM dan Disabilitas

Pembina Yayasan Parapreneur Indonesia Bahagia Mustaat Saman menyampaikan dengan peresmian gerai ini membuktikan kepada PLN Peduli dan Srikandi PLN bahwa pelatihan yang sebelumnya telah diberikan kepada para penyandang disabilitas langsung diaplikasi atau mereka bisa langsung mengatualisasikan di gerai ini.

“Lewat program PLN Peduli dan Srikandi PLN sangatlah membantu kami. PLN telah membuktikan dengan melakukan inklusi para penyandang disabilitas dengan memberikan kesempatan. Mereka bisa menjadi make up artist, mereka bisa menjadi barista.  

Jadi stop menjadikan disabilitas itu paradigma miskin, minta dikasihani, minta dipahami. Hanya saja memang perlu difasilitasi atau mempertemukan penyandang disabilitas dengan yang peduli dengan penyandang disabilitas,” ujar Musataat Saman.

Menurutnya Yayasan Parapreneur Indonesia Bahagia telah melakukan klaster dari para penyandang disabilitas ini sesuai dengan keahliannya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved