Debat Pilkada Kalbar 2024

Debat Pilkada Kalbar 2024, Pengamat Politik Nilai Jadi Bekal Masyarakat Tentukan Pilihan

Ketika ditanya soal persentase pengaruh debat dikatakannya saat ini diperkirakan hanya sebesar 20 persen saja.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Pengamat Politik sekaligus Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Tanjungpura (Untan), Dr Zulkarnaen. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Barat menfasilitasi pelaksanaan Debat Publik Ketiga Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat Tahun 2024.

Debat ketiga ini akan menjadi debat publik yang terakhir dan akan terselenggara di Kalimantan Ballroom Aston Pontianak City Hotel, Kota Pontianak, Senin 18 November 2024, malam.

Untuk itu, Pengamat Politik Universitas Tanjungpura, Dr Zulkarnaen mengatakan debat kandidat Pilgub Kalbar yang ketiga ini tentu akan memberikan kesempatan pemilih dalam menilai kebijakan dan program dari masing-masing pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar.

Menurutnya, pada saat debat juga akan terlihat bagaimana cara masing-masing paslon melakukan pemecahan masalah bahkan kemampuan komunikasi calon pemimpin juga akan menjadi penilaian tersendiri dari debat tersebut.

"Artinya debat ini akan memberikan informasi dan menjadi bekal bagi pemilih untuk memutuskan siapa yang akan di pilih," katanya kepada tribunpontianak.co.id, Senin 18 November 2024.

Selain itu, debat ini juga dapat meningkatkan elektabilitas masing-masing paslon. Namun jika calon kandidat ini melakukan blunder dan menjadi viral, maka dapat menurunkan elektabilitasnya.

Di sisi lain, dijelaskannya bagaimana pemilih di Kalbar sendiri terdapat beberapa kategori pemilih. Untuk itu dalam proses debat ini hanya akan berpengaruh kuat kepada beberapa kategori, seperti pemilih rasional, pemilih kritis dan pemilih skeptis (ragu-ragu).

"Pada intinya, debat ini akan menjadi ajang informasi bagi masyarkat Kalbar," ungkapnya.

Baca juga: Debat Pilkada Kalbar 2024, KPU Kalbar : Jadi Debat Terakhir Dengan Enam Segmen

Selain kategori pemilih diatas, beberapa kategori juga dapat berpengaruh seperti kepada pemilih pemula, yang terkadang cepat berubah pikiran.

Tak sampai disitu saja, menurutnya di Kalbar sendiri juga bisa masih cukup banyak pemilih tradisional.

"Suka tidak suka pemilih tradisional di Kalbar ini masih sangat besar, jadi untuk debat ini saya kira tidak begitu berpengaruh. Apalagi ada juga pemilih emosional yang seringkali mereka ini sudah ada pilihannya itu, hingga debat itu hanya sebagai justifikasi saja. Namun tetap teguh pada pilihannya," tuturnya.

Ketika ditanya soal persentase pengaruh debat dikatakannya saat ini diperkirakan hanya sebesar 20 persen saja.

"Secara keseluruhan bisa dikatakan 20 persen saja pengaruhnya, paling besar. Sebagai bentuk informasi mereka memutuskan," ujarnya.

Namun demikian, walaupun persentasinya rendah, debat ini juga sangat diperlukan dalam proses demokrasi. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved