Pilkada Kalbar 2024

Mantan Tim Pemekaran Kubu Raya Ajak Pilih Pemimpin yang Pentingkan Rakyat

Untuk pilkada di Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat, secara khusus Mantan Tim Pemekaran Kubu Raya Dede Junaidi untuk memilih pemimpin yang

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
Humas Polres Kubu Raya
3 Pasangan calon (paslon) Bupati Kubu Raya HJ. Rosalina - H. Marijan, Sujiwo - Sukiryanto, Rusman Ali dan M. Fachri melangsungkan debat pertamanya di Qubu Resort, Jalan Arteri Supadio, Kecamatan Sungai Raya, Rabu (30/10) pukul 20.00 WIB. Diharapkan pemimpin Kubu Raya nanti merupakan figur pemimpin yang mementingkan rakyat bukan diri sendiri. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pilkada Kalbar 2024 untuk pemilihan bupati dan gubernur sudah semakin dekat.

Untuk pilkada di Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat, secara khusus Mantan Tim Pemekaran Kubu Raya Dede Junaidi untuk memilih pemimpin yang mementingkan masyarakat.

Menurutnya saat ini di Pilkada Kubu Raya terdapat tiga pasang kandidat yang akan bertarung dengan nomor urut 1 2 dan 3.

Untuk pasangan urut 1 HJ. Rosalina - H. Marijan, pasangan nomor urut 2, Sujiwo - Sukiryanto dan pasangan urut 3, Rusman Ali dan M. Fachri.

Ia menjelaskan figur calon Bupati Kubu Raya hendaknya memiliki 5 K+ R.

Baca juga: Debat Pilkada Kubu Raya, Ketua Tim Relawan Optimis Sujiwo-Sukiryanto Bakal Kuasai Debat Kandidat

5K itu kepekaan, Kepedulian, komitmen, konsekwen dan konsisten dan R adalah Religius

"Dalam rangka melaksanakan UU nomor 23 thn2014 tentang otonomi daerah ini penting sekali," katanya.

Maksud dan tujuan dari undang-undang otonomi dari UU 22,UU 32 dan sekarang UU 23 thn 2014 adalah memberikan pelayanan publik kepada masyarakat secara efektif dan efisien.

Serta memberikan kesejahteraan dan keadilan.

"Untuk mencapai maksud dan tujuan tadi  sangat diperlukan figur calon yang bisa dipercaya dan telah terbukti membangun Kubu Raya," jelasnya.

Kubu Raya merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Pontianak yang kini sudah berubah menjadi Kabupaten Mempawah.

Sebagai daerah yang masih terbilang belum terbilang matang, perlu adanya perhatikan dari pemerintah secara serius.

Apalagi mengingat Kabupaten Kubu Raya sangat luas 64:1 dengan Kota Pontianak.

"Tentunya sangat diperlukan dana APBN sebesar mungkin," terang Dede.

Sedangkan dana APBD Kubu Raya sangat kecil untuk membangun infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Seperti pertanian, peternakan dan perikanan mengingat masyarakat memiliki tanah (lahan) yang kurang diolah atau dimanfaatkan.

Menurutnya lagi hal itu sejalan dengan visi dan misi Presiden Prabowo untuk membangun daerah.

Makanya diperlukan figur yang dapat tegak lurus dan sinergis dengan Pemerintah Pusat sehingga seluruh program di semua kementerian kabinet Merah putih turun/mengucur ke Kabupaten Kubu Raya.

"Tentunya bisa langsung dapat dinikmati masyarakat," tambahnya.

Ia mengharapkan kepada seluruh masyarakat untuk kompak dalam memilih pemimpin yang sudah terbukti dalam membangun serta pemimpin yang mementingkan rakya dengan kriteria memiliki 5K+R tersebut.

"Harapan saya sebagai mantan tim Pemekaran Kabupaten Kubu Raya. Jadikanlah Kabupaten sebagai ladang amal ibadah, jangan jadikan Kabupaten Kubu Raya ajang atau tameng kesombongan dan kedengkian," harapnya.

Ia juga meminta agar mengutamakan masyarakat. "Pikirkanlah kepentingan masyarakat karena disana ada kepentingan kita semua," pungkasnya.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved