Debat Pilkada Kalbar 2024

Debat Pilkada Kalbar 2024, Sutarmidji: Percepatan Penurunan TPT yang Disampaikan Lawan Itu Klasik

“Nah yang kedua, untuk mengurangi pengangguran kita tingkatkan UMKM-UMKM itu, yang kita bina, supaya apa, mereka (UMKM) bisa berusaha dengan semaksima

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FILE
Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji dan Didi Haryono saat menjalani debat publik perdana Pilgub Kalbar 2024 . 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SUNGAI RAYA - Sesi tanya jawab antar pasangan calon (paslon) menjadi segmen yang cukup menarik untuk disimak saat debat publik pertama calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu 23 Oktober 2024 malam.
 
Pada debat segmen empat bagian pertama misalnya, Cagub Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji sempat bertanya kepada Cagub Kalbar nomor urut 2, Ria Norsan. Yakni tentang, apa saja upaya-upaya yang akan dilakukan Cagub Kalbar nomor urut 2, dalam rangka mempercepat penurunan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kalbar yang masih cukup tinggi.
 
Dalam waktu dua menit yang diberikan untuk menjawab pertanyaan tersebut, Ria Norsan pun menjawab, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menurunkan TPT. Pertama, kata dia, adalah bagaimana meningkatkan sekolah vokasi (kejuruan). 

Agar kemudian anak-anak yang lulus dari sekolah kejuruan tersebut bisa langsung bekerja. 
 
“Nah yang kedua, untuk mengurangi pengangguran kita tingkatkan UMKM-UMKM itu, yang kita bina, supaya apa, mereka (UMKM) bisa berusaha dengan semaksimal mungkin. Kalau yang tadi kecil kita jadikan menengah, kalau yang menengah kita jadikan besar, sehingga dia akan menambah tenaga-tenaga kerja yang ada di daerah kita,” paparnya. 

Debat Pilkada Kalbar 2024, Ketua DPW PKS Kalbar Sebut Sutarmidji-Didi Haryono Paling Berwawasan


 
Kemudian yang ketiga, Norsan melanjutkan, pemerintah daerah harus banyak menarik investor dari luar Kalbar. Seperti dicontohkan dia, saat ini sudah ada perusahaan besar seperti PT BAI di Kabupaten Mempawah, lalu PT WHW di Kabupaten Ketapang. 

“Nah ini akan juga mengurangi pengangguran kita, akan menambah tenaga kerja. Dan juga yang paling penting adalah kebijakan-kebijakan pemerintah mau atau tidak berpihak untuk mengurangi pengangguran, dan kemiskinan,” ujar Norsan. 
 
Menanggapi jawaban tersebut, dalam satu menit waktu yang diberikan, Cagub Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji menilai upaya yang akan dilakukan Cagub Kalbar nomor urut 2 dalam menurunkan TPT merupakan hal biasa, atau tidak inovatif. 

“Kalau yang disampaikan itu klasik, biasa. Harus ada terobosan-terobosan,” kata Midji-sapaan karibnya. 
 
Terobosan yang paling penting, lanjut Midji, adalah dengan mengganti Balai Latihan Kerja (BLK) menjadi Pusat Sertifikasi Keahlian. 

Karena ia melihat selama ini masih banyak anak-anak daerah yang lulus perguruan tinggi, dan tidak mau kembali ke daerah. Mereka pun tidak bisa bekerja di dalam maupun di luar negeri karena tidak memiliki sertifikat keahlian. 
 
“Dia tamatan S1, tapi di luar negeri selalu menanyakan, atau mensyaratkan sertifikasi keahlian dia. Kita tidak pernah mensertifikasi keahlian seseorang. Saya mau tanya, apakah sarjana ekonomi yang baru diwisuda dia sudah punya sertifikasi keahlian, kan tidak,” terangnya. 
 
Untuk itu, Midji merasa perlu adanya Pusat Sertifikasi Keahlian Daerah untuk tenaga kerja yang akan bekerja di dalam negeri. 

Kemudian mengusulkan ke pemerintah pusat membentuk Pusat Sertifikasi Keahlian Nasional untuk mensertifikasi keahlian mereka yang ingin bekerja ke luar negeri. 

Sehingga tenaga kerja yang sudah bersertifikasi itu akan memiliki daya saing yang tinggi, kemudian bisa mendapat upah yang tinggi pula. 

“Sertifikasi ini bekerjasama dengan perguruan-perguruan tinggi yang ada, karena mereka (perguruan tinggi) punya lembaga untuk menilai (keahlian) itu,” ujarnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved