Pentingnya Edupreneurship, Bangun Minat dan Kreativitas Pelajar dalam Berwirausaha

Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam hal pengetahuan, kemampuan berwirausaha, dan jumlah siswa yang terlibat berwirausaha.  

|
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
Tribunpontianak.co.id/ Istimewa
Pelatihan Klinik Eduprenuership Berbasis Life Skil Program 5.0 di SMA Negeri 1 Pinoh Utara, Kabupaten Melawi, di Kalimantan Barat belum lama ini. Klinik Edupreuner Berbasis Life Skill program 5.0 bertujuan mengembangkan minat dan kreativitas wirausaha muda di SMA N 1 Pinoh Utara, Melawi-Kalimantan Barat.   

Citizen Reporter : 

Rindah Permatasari, M.Pd,

Dosen STKIP Melawi

Mahasiswa Doktoral Pendidikan IPA UNS

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tingginya angka pengangguran di Indonesia menjadi perhatian serius, terutama setelah pandemi COVID-19. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2024, angka pengangguran di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 5,4 persen.

Di Kalimantan Barat khususnya, angka pengangguran  tercatat sekitar 5,8 persen (BPS, 2024). 

Faktor-faktor penyebab tingginya angka pengangguran di Indonesia dan di Kalimantan Barat Khususnya, antara lain, kurangnya lapangan kerja, mismatch antara keterampilan yang dimiliki pencari kerja dan kebutuhan industri, serta adanya dampak ekonomi global. 

Berdasarkan Laporan World Bank diketahui bahwa pendidikan dan pelatihan yang tidak memadai juga menjadi salah satu penyebab utama tingginya pengangguran.

Melihat permasalahan ini, perlu adanya pemfokusan pada pengembangan keterampilan dan edukasi yang relevan, dengan harapan angka pengangguran dapat ditekan lebih lanjut.

Baca juga: Mantan Sekda Pontianak Nilai Petugas Damkar Swasta Perlu Diapresiasi dan Terima BPJS Ketenagakerjaan

Eduprenuership Sebagai Jembatan antara pendidikan dan dunia nyata tampaknya menjadi salah satu hal penting yang harus diajarkan kepada siswa guna menyelesaikan permasalahan tingginya angka pengganguran di Indonesia. 

Edupreneurship adalah konsep yang menggabungkan pendidikan dan kewirausahaan, di mana pendidikan digunakan sebagai alat untuk mengembangkan jiwa wirausaha.

Shane & Venkataraman (2000) dalam Teori Pendidikan Kewirausahaan, menuturkan bahwa kewirausahaan muncul dari kombinasi peluang dan individu yang dapat mengidentifikasi dan mengeksploitasi berbagai macam peluang. 

Dalam konteks edukasi, ini berarti bahwa pendidikan harus memfasilitasi siswa dalam mengidentifikasi dan mengambil kesempatan bisnis dengan melihat berbagai macam keadaan disekitar mereka.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Kuratko, D. F. (2005) dalam tulisannya yang berjudul "The Emergence of Entrepreneurship Education: Development, Trends, and Challenges.", menjelaskan Eduprenuership meningkatkan keterampilan kerja dan inovasi.

Dengan keterampilan yang lebih baik, individu lebih mampu bersaing di pasar kerja, sehingga mengurangi tingkat pengangguran. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved