Mantan Sekda Pontianak Nilai Petugas Damkar Swasta Perlu Diapresiasi dan Terima BPJS Ketenagakerjaan

"Caranya dengan pengadaan alat pemadam kebakaran seperti mesin pemadam sederhana yang akan ditempatkan di masing-masing RW," tuturnya.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Mantan Sekertaris Daerah Pontianak dan Calon Wali Kota Pontianak, Mulyadi menyampaikan beberapa ide ciptakan peluang kerja, Senin 14 Oktober 2024. Sebut perlunya program keahlian khusus. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Mulyadi mengatakan keberadaan petugas damkar swasta selama ini begitu banyak membantu Pemerintah Kota Pontianak dalam upaya penanganan kebakaran baik bangunan dan lahan. 

Menurutnya, untuk kepastian keamanan saat bertugas petugas mesti didaftarkan di BPJS Ketenagakerjaan.

Hal ini disampaikannya, saat menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW, di Gang Saudaraku, Jalan Husein Hamzah, Kecamatan Pontianak Barat, beberapa waktu lalu.

"Saat ini ketika penanganan bencana kebakaran Pemkot Pontianak banyak dibantu oleh teman-teman damkar swasta. Pastinya, mereka juga harus diperhatikan," kata Mulyadi kepada tribunpontianak.co.id, Rabu 16 Oktober 2024.

Mantan Sekda Kota Pontianak ini juga mengatakan kemajuan Kota Pontianak berkorelasi dengan padatnya pemukiman penduduk sehingga rentan menimbulkan bencana kebakaran.

Baca juga: Dorong Pontianak Destinasi Investasi, BI Provinsi Kalimantan Barat Gelar Kapuas Economic Forum

Menurutnya, dalam upaya pemadaman api, beberapa tantangan juga dirasakan bagi petugas damkar karena lokasi kebakaran begitu banyak rintangan yang justru bisa terkena kepada petugas damkar itu sendiri.

"Mereka (damkar swasta) ini petugas sosial. Mereka tidak dibayar. Oleh sebab itu, mereka juga mesti didaftarkan BPJS Ketenagakerjaan. Dengan demikian dalam bertugas mereka juga dijamin keamanannya," ujarnya.

Selain akan mendaftarkan BPJS Ketenagakerjaan para teman-teman petugas damkar. Dia memandang, dalam pencegahan kebakaran bangunan juga perlu dilakukan mitigasi bencana. Upaya tersebut, sebagai tindakan memperkecil kejadian kebakaran bangunan tidak semakin besar.

"Caranya dengan pengadaan alat pemadam kebakaran seperti mesin pemadam sederhana yang akan ditempatkan di masing-masing RW," tuturnya.

Dijelaskannya, pengadaan mesin sederhana ini dapat digunakan ketika kejadian kebakaran terjadi di wilayah-wilayah sempit.

Selain itu, diperlukan tendon-tendon untuk penyimpanan air ditempatkan. Utamanya di daerah rawan kebakaran dengan jumlah pemukiman yang semakin padat.

"Mitigasi bencana kebakaran ini mesti disusun. Sebab kebakaran bangunan di Pontianak menjadi salah satu bencana paling tinggi yang sering terjadi," tutupnya. (*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved