Lewat Program Desa Berdaya, PLN Hadirkan Rumah Sanggar Seni dan Budaya di Simpang Dua Ketapang
Tahun ini, PLN fokus kepada pilar ekonomi dan sosial, berupa pembangunan sanggar seni dan budaya, rumah penjemuran atau solar dryer
Penulis: Nina Soraya | Editor: Nina Soraya
Sebelumnya Program Desa Berdaya PLN juga dilakukan di Desa Gema Simpang Dua Ketapang.
Adapun bantuan yang diberikan meliputi pengembangan objek Wisata Air Terjun Silink Brobant, pelatihan pengelolaan objek wisata bagi anggota BUMDes dan konstruksi infrastruktur sanitasi.
Menurutnya begitu banyak potensi alam yang dimanfaatkan Masyarakat di enam desa yang tergabung di Forum Juring Bersatu.
Seperti kerajinan anyaman yang disulap menjadi produk tas, keranjang dan tikar. Lalu ada tanaman herbal yang diolah menjadi minuman jamu, serta biji kopi yang memiliki cita rasa unik yang bisa ditemukan di desa tersebut.
Selain itu, Masyarakat memiliki tarian daerah yang bisa ditampilkan dalam event-event budaya.
PLH General Manager PLN UIP KLB, Dicky Saputra, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung berbagai sektor melalui program ini. Melalui program ini pula, PT PLN (Persero) juga berupaya meningkatkan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Hal itu selaras dengan lima tahun kinerja BUMN dibawah kepemimpinan Erick Thohir.
"PLN tidak hanya menghadirkan listrik yang andal, tetapi juga berkomitmen hadir untuk masyarakat dan lingkungan, sejalan dengan pencapaian SDGs," ujarnya.
Sejak 2021, melalui Program MoMo4C (Mobilizing More for Climate), Tropenbos Indonesia telah melaksanakan berbagai kegiatan yang ditujukan untuk mendorong berbagai pihak mulai dari masyarakat, usaha mikro kecil menengah/UMKM, perusahaan (sektor swasta), lembaga keuangan, pemerintah, maupun organisasi masyarakat sipil khususnya lembaga-lembaga local.
• Program Desa Berdaya PLN Dilaksanakan di Ketapang, Berikan Harapan Baru Bagi Masyarakat
Direktur Tropenbos Indonesia Edi Purwanto menjelaskan kehadiran Tropenbos tidak hanya memfasilitasi pemberdayaan Masyarakat, tapi juga memfasilitasi agar orang melindungi hutan desa. Di sini ada Hutan Desa Kamora, Mekar Raya dan Batu Daya.
“Sejak 2019 kita sudah ada di sini. Tujuannya adalah untuk bersama-sama mewujudkan lanskap yang tangguh terhadap perubahan iklim, khususnya melalui pengembangan usaha ramah iklim,” kata Edi Purwanto.
Hari Temu Usaha (HTU) tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ketiga kalinya, setelah pada tahun-tahun sebelumnya (2022 dan 2023) HTU diselenggarakan sebagai acara puncak dari rangkaian kegiatan KURRI (Kompetisi Usaha Rakyat Ramah Iklim).
Ini sebuah kompetisi yang ditujukan bagi pelaku usaha mikro ramah iklim di tingkat desa untuk memperoleh kesempatan pendampingan pengembangan usaha agar berkelanjutan dan berdampak bagi lingkungan.
HTU kali ini menjadi istimewa karena selain diisi dengan sejumlah kegiatan seperti pada tahun-tahun sebelumnya, yaitu pameran produk dari pelaku usaha dampingan TI, business matching, dan dialog interaktif, tahun ini juga ditandai dengan adanya peresmian sejumlah sarana Program Desa Berdaya PLN.
Pj Sekda Ketapang Donatus Franseda memuji kolaborasi yang dilakukan Pemerintah Daerah, Pemerintah Kecamatan, Troponbos dan PLN UIP KLB.
“Saya kira ini prototipe kita untuk membangun, kedepannya kolaboratif itu harusnya seperti ini.
PLN UP3 Singkawang Perkuat Sinergi dengan Pemkab Sambas Dukung Program Strategis Nasional |
![]() |
---|
Tim Gabungan Polres Ketapang Amankan Beberapa Alat yang Diduga untuk Pertambangan Tanpa Izin |
![]() |
---|
Diduga Mengakhiri Hidupnya Sendiri, Seorang Anggota Brimob Ditemukan Meninggal Dunia di Kamar |
![]() |
---|
CUACA Kalbar Hari Ini di 14 Daerah! Waspada Hujan Ringan di 10 Kabupaten/Kota, Sintang-Sambas Cerah |
![]() |
---|
7 Fakta Kabupaten Ketapang yang Jarang Diketahui, Daerah Warisan Kerajaan Tanjungpura |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.