Kecelakaan Kerja di PT BAI
Pengawas Ketenagakerjaan Kalbar Minta Pekerjaan Proyek SGAR PT BAI di Stop dan Lakukan Evaluasi
Kita sudah berupaya, setiap kali melakukan kegiatan paling tidak melakukan hal yang penting tentang safety
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Musibah kecelakaan kerja kembali terjadi di areal Proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), Desa Bukit Batu, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Senin 12 Agustus 2024 siang.
Dalam musibah kecelakaan kerja tersebut, mengakibatkan seorang pekerja meninggal dunia atas nama Kon Ji Fam (41) warga Tanjung Gundul, Karimunting, Bengkayang. Disebabkan terlindas alat berat Excavator.
Menyikapi hal tersebut, Pengawas Ketenagakerjaan Disnaker Provinsi Kalimantan Barat, Eko Andriyatno meminta aktivitas pekerjaan di stop hingga usai dilakukan evaluasi dan investigasi.
"Kami minta dari Pengawas Ketenagakerjaan Provinsi Kalbar paling tidak pihak perusahaan menyetop dulu semua kegiatan yang ada. Evaluasi dulu, diinvestigasi dulu yang dilakukan pihak luar bisa dari Kepolisian, bisa kami dari Pengawas Ketenagakerjaan Provinsi. Jadi harus di investigasi terlebih dahulu apa penyebab kejadian kecelakaan kerja ini," tegas Eko Andriyatno ketika ditemui di Mempawah, Selasa 13 Agustus 2024.
• Kecelakaan Kerja di PT BAI Mempawah Terjadi Lagi, DPRD Kalbar : Perusahaan Harus Tanggungjawab
Eko menyampaikan, selama satu bulan terakhir ini sudah ada tiga pekerja di PT BAI yang meninggal dunia.
"Dalam bulan ini ada 3 yang meninggal dunia, pertama TKA Cina meninggal saat tidur di mess, kedua meninggal dunia tertimbun tanah yakni warga Aceh, dan yang ketiga ini meninggal dunia terlindas excavator warga Bengkayang," jelasnya.
Apalagi saat ini informasinya Presiden Jokowi akan melakukan kunjungan kerja dan meresmikan Proyek SGAR PT BAI pada September 2024 mendatang.
Untuk itu Eko meminta pihak perusahaan terlebih dahulu melakukan evaluasi agar hal serupa (kecelakaan kerja) tidak kembali terjadi.
"Ya, menyusul mau datangnya bapak Presiden, mungkin mereka (PT BAI) gencar melakukan progres pengerjaan ini. Namun kami minta jangan sampai mengabaikan keselamatan kerja," tegas Eko.
Sejauh ini kata Eko, pihaknya sudah berusaha maksimal berkaitan pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Smelter PT BAI.
"Mungkin kejadian ini kita tidak luput dari humman eror, dari sisi manusianya. Tapi kalau dari segi keselamatan kerja kita selalu mengingatkan pihak kontraktornya. Kita sudah berupaya, setiap kali melakukan kegiatan paling tidak melakukan hal yang penting tentang safety," ujarnya.
Selain itu kata Eko, dari pihak perusahaan sejauh ini sudah berusaha semaksimal mungkin menerapkan K3, karena sebelum bekerja pihak perusahaan selalu melakukan brifing apa yang mau dilakukan.
"Untuk kecelakaan kerja terkait adanya pekerja yang terlindas excavator, mungkin karena kurang koordinasi antara pengawas dan operator excavator, sehingga pengawas ini terlindas excavator di bagian kakinya," jelasnya.
Diketahui sebelumya kecelakaan kerja juga terjadi di areal Proyek SGAR PT BAI pada pada Minggu 4 Agustus 2024 sekitar pukul 10.30 WIB.
Saat itu ada dua pekerja tertimbun tanah saat pengerjaan penggalian lobang untuk pemasangan pipa menggunakan alat berat.
Desa Karimunting
Bengkayang
BREAKING NEWS
Kalimantan Barat
Eko Andriyatno
Kabupaten Mempawah
TribunBreakingNews
Korban Kecelakaan Kerja PT BAI Sempat Dibawa ke Rumah Sakit, Ini Penjelasan Direktur RSUD dr Rubini |
![]() |
---|
Dua Pekerja Alami Kecelakaan Kerja, PT BAI Mempawah Sampaikan Duka Mendalam |
![]() |
---|
Satu Pekerja Proyek PT BAI Meninggal Dunia Usai Alami Kecelakaan Kerja Tersengat Listrik |
![]() |
---|
Dua Pekerja Proyek Smelter PT BAI Mempawah Alami Kecelakaan Kerja, Satu Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Babak Baru Kecelakaan Kerja di Areal Proyek SGAR PT BAI, Polres Mempawah Tetapkan Satu Tersangka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.