Sanggar Batang Dara Irankg Sambas Tampilkan Ide Kreatifitas Ekonomi Bertani Masyarakat Borneo
Dewi Marlina, atau yang sering disapa Cece Dewi mengatakan pada kelompoknya ini terdiri dari lima orang dan masing-masing kostum yang ditampilkan memi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Hampir sekitar ratusan peserta dari berbagai kelompok etnis, sanggar, komunitas lokal serta satuan pendidikan, dari berbagai daerah di Kalimantan Barat mengikuti kegiatan Karnaval Budaya Khatulistiwa pada Minggu, 11 Agustus 2024, di halaman Museum Pontianak.
Pada karnaval budaya ini, berbagai peserta menampilkan kreatifitas pada kostumnya dengan masing-masing mengusung tema berkaitan tentang kearifan lokal di Kalimantan Barat.
Contohnya seperti kostum karnaval yang ditampilkan dari Sanggar Batang Dara Irankg Sambas yang mengusung tema "Ekonomi masyarakat Kalimantan Borneo diantaranya bertani. Pada umumnya mayoritas dulu pekerjaan masyarakat Kalimantan itu bertani".
Dewi Marlina, atau yang sering disapa Cece Dewi mengatakan pada kelompoknya ini terdiri dari lima orang dan masing-masing kostum yang ditampilkan memiliki maknanya tersendiri.
Seperti salah satunya kostum Burung Enggang yang memiliki makna kebesaran atau lambang dari Kalimantan, Borneo.
Lalu, Cece Dewi mengatakan untuk kostum yang dikenakannya ini sebagai penggambaran dari Ibu Petani yang telah berhasil memanen padi yang nantinya, padi itu akan diolah menjadi beras.
"Saya adalah hasil padi yang kita olah menjadi beras untuk dijadikan pangan kita yang akan dikonsumsi oleh masyarakat," katanya menjelaskan usai penampilan konstum.
• Lima Siswa Kota Pontianak Raih Medali Emas dan Perunggu Pada Ajang Olimpiade Sains Nasional 2024
Wanita muda asal Sambas ini menerangkan ide dari konstum karnaval yang ditampilkan tersebut berangkat dari penggambaran kehidupan ekonomi masyarakat lokal Kalimantan yang mayoritasnya adalah seorang petani.
Ia juga mengungkapkan kreatifitas pada desain kostum-kostum karnaval pada kelompoknya ini merupakan hasil idenya sendiri.
"Ini semua adalah karya dan ide saya sendiri," ungkapnya.
Ia mengatakan untuk proses pembuatan kostum-kostumnya ini hanya membutuhkan waktu yang singkat.
"Kita buat kostum ini, prosesnya tidak sampai sebulan," katanya.
Bahkan ia mengatakan tidak ada kesulitan dalam membuat kostum-kostum ini, sebab lanjutnya menerangkan karena sudah sering mengikuti karnaval sehingga sudah terbiasa. Intinya, Cece Dewi mengatakan hal pertama yang harus dilakukan membuat kostum karnaval adalah mencetus temanya terlebih dahulu.
"Karena kita sudah biasa membuat kostum, jadi mungkin bagi kita ini tidak sulit," ungkapnya.
"Tapi kadang terkendala untuk mengusung temanya. Jadi setelah kita mengutus ide seperti ini, maka membuat kostumnya jadi lebih mudah," katanya.
Belum Genap Sepekan Bebas, AS alias AL Kembali Beraksi dan Diciduk Polisi |
![]() |
---|
Yusnaldi Ingatkan Peran Keluarga Dalam Pencegahan Korupsi |
![]() |
---|
Oknum Polisi di Sambas Ditangkap Diduga Gunakan Narkoba |
![]() |
---|
Wali Kota Pontianak Ajak Santri Jadi Pelopor Moderasi dan Literasi Digital |
![]() |
---|
Moni Schmid dari Jerman Sumbangkan 200 Pasang Sepatu untuk Anak-anak di Kalbar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.