Organda Kalbar Ungkap Sulit Dapat BBM di Berbagai Daerah di Kalbar

Sejak sebulan terakhir, ia katakan pengusaha angkutan barang dan orang kesulitan mendapatkan BBM di daerah Kabupaten tujuan di Kalbar.

Penulis: Ferryanto | Editor: Try Juliansyah
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIZKY ZULHAM
Ilustrasi BBM Subsidi. Sejak sebulan terakhir pengusaha angkutan barang dan orang kesulitan mendapatkan BBM di daerah Kabupaten tujuan di Kalbar. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID. PONTIANAK - Beberapa hari terakhir, antrian kendaraan membeli solar terjadi di sejumlah SPBU yang ada di Kota Pontianak.

Terkait hal itu, Sekertaris DPD Organda (Organisasi Angkutan Darat) Kalimantan Barat, Matruji mengatakan secara umum tidak ada masalah terkait pembelian BBM di kota Pontianak untuk anggota organda.

Namun, yang menjadi permasalahan yakni ketika membeli BBM di daerah lain.

Sejak sebulan terakhir, ia katakan pengusaha angkutan barang dan orang kesulitan mendapatkan BBM di daerah kabupaten tujuan di Kalbar.

"Jadi yang harusnya PP itu bisa 3 hari, tetapi ini bisa satu minggu, karena nunggu minyak, sedangkan untuk mau ngisi di Pontianak saja tidak mungkin, kan kuotanya terbatas, dan ada aturannya," ujarnya, senin 29 Juli 2024.

Baca juga: Solar di Kalbar Langka, Pengusaha Angkutan Logistik Ancam Mogok dan Desak Penghapusan Subsidi BBM

Oleh sebab itu, untuk mensiasatinya, anggota organda menunda keberangkatan dan membeli BBM di Kota Pontianak untuk mencukupi kebutuhan perjalanan pergi dan pulang.

"Kita mengisikan sesuai barcode pertamina, Per hari itukan dibatasi 200 liter, dan itu sesuai aturan. Nah contoh untuk bis eksekutif yang berangkat ke Putusibau, itu butuh lebih dari 400 liter, yang jadi kendala itu di daerah, SPBU penyangga di daerah itu kita tidak pernah dapat BBM bersubsidi," ungkapnya.

"Misalkan mobil datang hari senin, kita ngisi, lalu selasa ngisi lagi, untuk mencukupi kebutuhan pulangnya nanti, kalau tidak begitu tidak bisa," jelasnya.

Bila di daerah, untuk mendapatkan BBM sebanyak 50 liter saja ia katakan membutuhkan waktu hingga 2 hari, sedangkan untuk solar di luar SPBU memiliki selisih harga yang sangat tinggi, walaupun terkadang tetap pihaknya ambil untuk kebutuhan.

"Kalau bisa di daerah itu dipindahkan saja ke Pontianak, karena tidak ada gunanya juga, karena mungkin pemantauannya kurang oleh pihak tertentu, jadi tidak tau kemana BBM subsidinya," katanya.

Dengan sulitnya mendapat BBM, saat ini khusus angkutan barang kerab tertunda keberangkatannya, namun untuk angkutan orang pihaknya tetap mengutamakan keberangkatan sesuai jadwal.

Iapun berharap, pihak terkait dapat mengambil tindakan tegas terkait sulitnya mendapatkan BBM di berbagai daerah di Kalbar. (*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved