PGRI Kalbar Perkuat Kolaborasi dengan Organisasi Guru 4 Negara

Pendekatan terhadap pemerintah tetap dilakukan sebagai mitra strategis agar kebijakan bisa terkontrol dengan baik

Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/ ANGGITA PUTRI
Foto saat Pengurus Besar (PB) dan Pengurus Provinsi (PP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kalimantan Barat (Kalbar) berkolaborasi dengan organisasi guru empat negara menggelar workshop pada 19 hingga 22 Juli 2024 di Kota Pontianak. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pengurus Besar (PB) dan Pengurus Provinsi (PP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kalimantan Barat (Kalbar) berkolaborasi dengan organisasi guru empat negara menggelar workshop, Jumat 19 Juli hingga 22 Juli 2024 di Kota Pontianak.

Keempat organisasi guru empat negara tersebut yakni Swedish Teacher Union dari Swedia, Japan Teachers Union dari Jepang, Union Of Education Norway dari Norwegia dan Australian Edùcation Union dari Australia yang tergabung dalam education international.

Workshop transformasi digital PGRI itu berfokus pada penguatan program mandatori melalui optimalisasi tugas dan fungsi Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis (APKS), Smart Learning and Character Center (SLCC), Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) serta Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI).

Agenda ini merupakan rangkaian kegiatan PGRI - EI Consortium Project yang dibuka oleh Ketua Umum PB PGRI, Prof. Unifah Rosyidi.

Dalam sambutannya Prof. Unifah Rosyidi secara khusus menyampaikan ucapan selamat atas perubahan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Pontianak menjadi Universitas.

Sekum PGRI Kalbar Dukung Larangan Jualan Seragam, Buku dan Bahan Ajar di Satuan Pendidikan

Prof. Unifah Rosyidi berharap lewat workshop tersebut terjadi perbaikan diseluruh perangkat kelengkapan organisasi agar bekerja sesuai dengan fungsi dan tugasnya.

Dirinya memastikan PB PGRI berkomitmen membantu permasalahan semua guru tanpa membeda-bedakan jabatan maupun golongan. 

"Pendekatan terhadap pemerintah tetap dilakukan sebagai mitra strategis agar kebijakan bisa terkontrol dengan baik," kata Prof. Unifah Rosyidi.

"Dengan workshop ini dapat memperkuat koordinasi internal PGRI sehingga dapat mewujudkan organisasi yang kuat, independen, demokratis, berkesinambungan dan profesional," tambahnya.

Ditempat yang sama Ketua PP PGRI Kalbar Muhammad Firdaus menyampaikan terima kasih kepada PB PGRI yang telah memberikan kepercayaan PP PGRI Kalbar untuk terpilih menjadi salah satu tempat kegiatan workshop transformasi digital tersebut. 

Agenda tersebut menurutnya juga diikuti pengurus PGRI provinsi dan 14 kabupaten kota se Kalbar. Muhammad Firdaus memastikan dalam program kerja PGRI Kalbar selalu berpedoman pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

"PGRI Kalbar mulai dari iuran, PKO sudah terorganisasi dengan baik sampai ke tingkat cabang se-Kalbar," ungkap Ketua PP PGRI Kalbar Muhammad Firdaus.

Sementara itu perwakilan Education international (EI) Desry Darwin mengungkapkan EI merupakan organisasi guru global dimana PGRI tergabung menjadi anggota bersama 383 organisasi guru dari 178 negara.

Sejumlah kerjasama terjalin antara PB PGRI dan EI termasuk workshp bersama organisasi guru di empat negara.

Dirinya menambahkan agenda tersebut difokuskan pada 19 PGRI provinsi di Indonesia termasuk PGRI Kalbar. Dimana lewat kegiatan itu menekankan pada peningkatan kapasitas pengurus provinsi dan kabupaten dalam tata kelola organisasi. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved