Pengamat Warning Jika Pilgub Kalbar 2024 Berlangsung Head to Head

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pengamat yang juga Akademisi UNU Kalbar, Rosadi Jamani mewarning jika Pemilihan Gubernur Kalbar 2024 berlangsung secara Head to head atau dua pasangan calon.

Menurutnya jika hal itu terjadi maka resistensi akan meningkat.

Rosadi Jamani menilai Pilgub Kalbar akan lebih baik jika berlangsung dengan tiga pasangan calon.

Sehingga, ujar pria yang juga ketua satupena Kalbar itu, masyarakat memiliki alternatif pilihan.

Selain itu, polarisasi akan semakin minim dan menimalisir potensi-potensi konflik.

Baca juga: Golkar Kalbar Beberkan Kandidat yang Diusung di Pilkada 2024, Salah Satunya Istri Ria Norsan

Akan tetapi jika pada akhirnya harus dua pasangan calon saja atau Head to head antara penantang dan petahana, perlu kerja keras dari semua pihak.

Kerja keras itu diperlukan untuk menyejukan dan mengedukasi masyarakat agar bisa memilih secara rasional.

Berikut penuturan Rosadi Jamani

Pasangan Sutarmidji dan Ria Norsan kelihatannya sudah siap maju lagi, tinggal tunggu keputusan partai politik untuk diajukan ke KPU Kalbar.

Tapi yang seru adalah Lasarus, yang masih belum punya pasangan jelas.

Jadi, peta politik bisa berubah tergantung siapa yang jadi pendamping Lasarus dan dukungan partai politik apa yang bisa dia dapatkan.

Muda Mahendrawan juga dinamis, sempat bilang bakal maju sama Suyanto Tanjung lewat jalur independen, tapi kemudian menarik dukungan karena ada sinyal positif dari partai politik.

Dukungan partai politik masih belum pasti dan belum ada yang memberikan rekomendasi utuh ke pasangan calon manapun.

Ini artinya peta dukungan politik masih bisa berubah, yang bisa memengaruhi jumlah pasangan calon yang maju.

Faktor elektabilitas dan popularitas masing-masing kandidat bakal sangat menentukan. Partai politik mungkin masih nunggu hasil survei internal maupun eksternal.