BKSDA Kalbar Evakuasi Individu Orangutan di Kayong Utara

Saat itu Sorni mendengar ada suara dan pergerakan, setelah dilihat ternyata ada bayi orangutan yang sedang berada di semak-semak namun di sekeliling t

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FILE
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat (Kalbar) Seksi Konservasi Wilayah I Ketapang RKW Sukadana menerima penyerahan satu individu bayi orangutan jantan dari salah satu warga Desa Sungai Mata-Mata, Kabupaten Kayong Utara. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat (Kalbar) Seksi Konservasi Wilayah I Ketapang RKW Sukadana menerima penyerahan satu individu bayi orangutan dari salah satu warga Desa Sungai Mata-Mata, Kabupaten Kayong Utara.

Satu individu bayi orangutan yang diterima tersebut merupakan jantan berumur sekitar 10 bulan.

Informasi keberadaan satu individu orangutan ini berawal dari laporan KPH Kayong Utara yang melaporkan adanya warga Desa Sungai Mata-mata yang menemukan bayi orangutan dan diamankan di rumahnya.

Informasi ini kemudian ditindaklanjuti oleh BKSDA Kalbar dengan pengecekan kebenaran informasi di lapangan.

Pada tanggal 01 Juli 2024 lalu, Tim Wildlife Rescue Unit BKSDA Kalbar SKW I Ketapang tiba Desa Sungai Mata-Mata bersama BTN Gunung Palung SPTN Wil II Melano dan KPH Kayong dibantu tim medis YIARI untuk melakukan penyelamatan terhadap bayi orangutan tersebut.

Berdasarkan informasi Sorni adalah orang yang pertama kali menemukan bayi orangutan di hutan dekat Sungai Staman yang berjarak sekitar 3-4 jam akses sungai dari desa sekitar seminggu yang lalu.

Saat itu Sorni mendengar ada suara dan pergerakan, setelah dilihat ternyata ada bayi orangutan yang sedang berada di semak-semak namun di sekeliling tidak ditemukan induk orangutan maupun tanda-tanda keberadaannya.

Pj Bupati Kayong Utara Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi dengan Kemendagri Melalui Zoom Meeting

Akhirnya Sorni kemudian berinisiatif untuk menyelamatkan bayi orangutan tersebut dengan membawanya ke rumah.

Ia beralasan dikarenakan kondisi sekitar lokasi ditemukan yang sudah terbuka dan lapang sehingga akan membahayakan bagi bayi orangutan jika tetap berada di sana.

Tim WRU BKSDA Kalbar dibantu tim Medis YIARI langsung melakukan pengecekkan kondisi orangutan, orangutan sedikit mengalami dehidrasi dan juga suhu tubuh berkisar 37,5-38,00°C (demam sedang).

Penyerahan bayi orangutan dari warga ke BKSDA Kalbar pun dilakukan dengan penandatanganan Berita Acara Penyerahan dari Lisa ke Tim WRU BKSDA Kalbar yang di wakili oleh Kepala Resort Konservasi Sukadana, Nurul Ramadhani.

Melihat kondisi orangutan yang masih bayi dan dalam kondisi demam maka untuk sementara waktu tim memutuskan menitipkan bayi orangutan ke Pusat Rehabilitasi YIARI untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Dalam keterangannya, Kepala SKW I Ketapang, Birawa menyampaikan BKSDA Kalbar mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam upaya penyelamatan orangutan.

“Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap bijak bertindak ketika menjumpai orangutan," ucapnya, Kamis 4 Juli 2024.

Birawa mengatakan jangan sampai kita menggangu, melukai bahkan sampai membunuh orangutan.

"Biarkan mereka hidup tanpa kita gangguan kita dan berikan mereka ruang untuk hidup," sebutnya.

"Karena orangutan selain satwa dilindungi, mereka juga sebagai penyeimbang kelangsungan ekosistem hutan” tukasnya. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved