Hadapi Indonesia Emas 2045, Suib: Kalau di Pemerintahan Saya Akan Berikan Beasiswa

Para peserta yang berasal dari kalangan pelajar ini menyampaikan gugatan berkaitan dengan tantangan dunia pendidikan kepada Suib yang....

Editor: Mirna Tribun
TRIBUNFILE/ISTIMEWA
Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat Suib foto bersama pelajar usai acara Ikatan Pelajar dan Osis Khatulistiwa menggelar dialog bertajuk 'senggol Bang Suib pelajar menggugat DPRD menjawab' di Warkop Panglima Jl Panglima Aim, Pontianak Timur, Minggu 9 Juni 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ikatan Pelajar dan Osis Khatulistiwa menggelar dialog bertajuk 'senggol Bang Suib pelajar menggugat DPRD menjawab' di Warkop Panglima Jl Panglima Aim, Pontianak Timur, Minggu 9 Juni 2024.

Para peserta yang berasal dari kalangan pelajar ini menyampaikan gugatan berkaitan dengan tantangan dunia pendidikan kepada Suib yang merupakan Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat.

Kata Suib, di negara-negara berkembang seperti Indonesia latar belakang pendidikan sangat diutamakan, bahkan sangat menentukan bagi seseorang untuk mendapatkan pekerjaan.

"Beda dengan dengan di negara-negara maju, itu yang diutamakan adalah kualitas diri atau skill," katanya.

Suib menegaskan bahwa apapun latar belakangnya seseorang tetap berhak untuk mengenyam pendidikan yang cukup.

Ia berpesan agar para pelajar memiliki semangat yang besar untuk menempuh pendidikan, sehingga menjadi bekal di masa depan.

Para anak muda juga dipesankan untuk berhati-hati jangan sampai terjerumus dengan perkembangan teknologi yang cukup pesat.

"Kita harus punya standar diri dulu, kalau kita mengikuti situasi yang hari ini nantinya kita abai, kita tidak terkontrol," ucapnya.

"Siapapun orang di dunia ini baik itu yang jadi presiden, yang jadi DPR, atau yang jadi pengusaha itu mereka belajar," ujarnya.

Hari ini, lanjut Suib, pemerintah menargetkan Indonesia Emas di tahun 2045.

Mengenal Suib, Bakal Calon Wakil Gubernur Kalbar Dari Partai Hanura

Bonus demografi yang dimiliki Indonesia diharapkan menjadi bekal menjadi negara maju.

"Indonesia akan menjadi negara ketika anak-anak mudanya bersemangat untuk meningkatkan kualitas diri," tuturnya.

"Tetapi catatannya adalah ketika Indonesia Emas itu gagal berarti pemuda hari ini kurang meningkatkan kualitas diri sehingga Indonesia gagal menjadi negara maju," tegasnya.

Oleh karenanya Suib menyatakan, sebagai wakil rakyat ia kerap menekankan agar pemerintah dapat menyediakan pendidikan yang merata di seluruh daerah, bahkan hingga ke pelosok.

"Makanya saya mengkritik bahwa PPDB itu tidak adil, karena UU sudah menentukan bahwa semua anak di negeri ini bahkan hingga pelosok wajib mendapatkan pendidikan yang layak,"

Bicara soal kenaikan UKT atau biaya kuliah, Suib menuturkan memang presiden sudah membatalkan kebijakan tersebut.

Namun ia tidak menutup kemungkinan bahwa kenaikan tersebut tetap terjadi di kemudian hari.

"Tapi saya kira begini apapun kondisi mengenai pendidikan, UU pendidikan itu diatur dari pusat, daerah provinsi atau kabupaten tidak punya kewenangan untuk menentang aturan yang diterbitkan oleh pusat," sebutnya.

"Namun ada solusi dari itu, ketika negara belum bisa hadir untuk meringankan biaya pendidikan maka pemerintah daerah seyogyanya bisa memberikan beasiswa kepada pelajar," imbuhnya.

"Kalau saya berada di pemerintahan, saya akan memberikan beasiswa itu, karena kita menghadapi Indonesia Emas 2045 maka kualitas sumber daya manusianya harus ditingkatkan," tambahnya.

Menutup pembicaraannya, Suib berpesan kepada anak muda ke depan harus menjadi pelopor kemajuan daerah.

Ia meminta kepada para anak muda untuk tidak apatis terhadap perkembangan daerah.

"Makanya saya menurut saya ke depan anak muda harus bisa menjadi pemimpin," tegasnya.

"Jadilah orang berkualitas, karena kalau tidak berkualitas kita akan tergilas," tandasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved