Kepala BPBD se-Kalbar Dikumpulkan, Ada Apa?

Rakor itu dihadiri oleh Kepala BPBD se-Kalimantan Barat dan jajaran Kepala Bidang BPBD Provinsi Kalbar.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Pembukaan Rapat Koordinasi Kepala Pelaksana BPBD se-Kalimantan Barat semester I tahun 2024, berlangsung di Alimore Hotel Kabupaten Kubu Raya, selama tiga hari 4-6 Juni 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala Pelaksana BPBD se-Kalimantan Barat semester I tahun 2024 di Alimore Hotel Kabupaten Kubu Raya selama tiga hari mulai Selasa 4 Juni hingga Kamis 6 Juni 2024.

Rakor itu dihadiri oleh Kepala BPBD se-Kalimantan Barat dan jajaran Kepala Bidang BPBD Provinsi Kalbar.

Kepala BPBD Kalbar Ansfridus J Andjoe menyampaikan kegiatan Rakor ini digelar sebagai salah satu upaya bersama untuk mengantisipasi bencana yang sudah dan akan terjadi kedepannya di Provinsi Kalbar.

Lewat pertemuan ini, akan dipetakan apa yang menjadi permasalahan, seperti terjadinya banjir di beberapa wilayah di Kalbar.

Kepala BPBD Provinsi Kumpulkan BPBD se-Kalbar, Upaya Antisipasi Potensi Bencana di Kalbar

Ansfridus menyebut ada kabupaten yang menyebutkan adanya Deforestasi dan ada lahan-lahan yang terbuka.

Selain itu ada juga antisipasi mengenai kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Ansfridus mengungkap bahwa data yang dikeluarkan BMKG bahwa Juli hingga September akan memasuki masa musim panas.

“Maka dari itu, kita lakukan antisipasi sedini mungkin jangan sampai terjadi Karhutla. Kita sudah petakan dimana titik-titik yang potensi terjadi Karhutla di Kalbar,” ujarnya kepada awak media.

Ansfridus menyebut sudah mulai dilakukan patroli darat ke titik-titik pembukaan lahan untuk antisipasi Karhutla.

“Jadi kita pantau terus, jangan sampai terjadi kebakaran lahan, lalu kalau banjir kita kaji lagi untuk mengetahui penyebab terjadinya banjir di suatu kawasan tersebut,” katanya.

Masuki Musim Penghujan, BPBD Kapuas Hulu Imbau Warga Waspada Banjir

Dikatakannya, umumnya Karhutla terjadi di daerah perbukitan yang jauh dari pemukiman warga dan susah untuk dijangkau.

Maka dari itu, kata Ansfridus, penting dilakukan antisipasi Karhutla sedini mungkin.

“Kita juga akan terus melakukan koordinasi dengan BPBD kabupaten kota di Kalbar, untuk mengetahui kondisi di tiap daerah,” jelasnya.

Berkaitan dengan adanya pembukaan lahan dengan kearifan lokal ini, Ansfridus juga memastikan jangan sampai apinya menyebar dan tidak bisa dikendalikan.

“Dari kita mengenai alat dan personil untuk antisipasi bencana banjir maupun Karhutla saat ini sudah siap semuanya,” ujarnya.

TRC BPBD Sanggau Monitoring Sekaligus Serahkan Bantuan Logistik ke Posko Banjir di Desa Balai Ingin

Untuk Karhutla, salah satu titik yang terus dijaga dan di pantau yakni di kawasan bandara, yang memang terus dilakukan patroli secara rutin.

“Kalau ada kebakaran seperti lahan gambut di kawasan itu, kita langsung datang bersama Tim untuk memadamkan api, karena jika ada asap akan berdampak pada aktivitas bandara,” ujarnya.

Pada umumnya di tiap daerah punya potensi terjadinya Karhutla, seperti di Kabupaten Ketapang, Bengkayang, Mempawah hingga di Kubu raya.

“Tapi memang yang sering itu di Ketapang. Kabupaten Sambas juga itu kita jaga, karena jangan sampai asapnya ke arah ke negara tetangga Malaysia, maka harus tetap dijaga terus,” tegasnya

Dikatakannya, buah hasil dari kerjasama dengan banyak pihak tahun lalu, aktivitas di Bandara Supadio tidak terganggu akibat Karhutla.

“Ini berkat kerjasama tim yang bergerak untuk di kawasan bandara, ada TNI AU, Satgas Karhutla Polda, dan Berbagai Tim yang tergabung di dalamnya,” pungkasnya.

(*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved