Kiprah Windy Prihastari dalam Promosikan Wastra Kalbar hingga ke Kancah Internasional
Terbukti beberapa kain tenun asal Kalbar, saat ini semakin dikenal, dan tak hanya di kancah nasional, tapi juga internasional.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kalbar, serta Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar dalam mempromosikan wastra khas dari berbagai daerah di provinsi ini mulai membuahkan hasil.
Terbukti beberapa kain tenun asal Kalbar, saat ini semakin dikenal, dan tak hanya di kancah nasional, tapi juga internasional.
Baru-baru ini misalnya, Tenun Ikat (Pantang) berhasil menjadi perhatian dunia. Tenun asli daerah Kabupaten Sintang tersebut, digunakan sebagai bahan utama pakaian resmi Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi), kepala negara, dan delegasi (tamu VVIP) yang hadir pada sambutan makan malam (welcoming dinner) KTT World Water Forum ke-10 di Bali.
Sebelumnya wastra atau kain tentun khas Kalbar beberapa kali juga pernah meraih juara di salah satu pameran produk kerajinan terbesar di Asia Tenggara (Inacraft).
Upaya dalam rangka membuat wastra Kalbar naik kelas, juga tak lepas dari komitmen kepala daerah yang begitu tinggi.
Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar Harisson, beserta istri yang juga Pj Ketua Dekranasda dan Kepala Disporapar Kalbar Windy Prihastari, dalam berbagai kesempatan selalu mengenakan pakaian berbahan wastra Kalbar.
Keduanya juga aktif mempromosikan berbagai tenun asli Kalbar agar semakin dikenal.
• Tekad Bunda Merawat Asa: Perjuangan Windy Prihastari Harisson dalam Menghadapi Talasemia
Bahkan Harisson dan Windy sempat mengikuti Fashion Show dengan mengenakan pakaian batik tulis khas Kota Pontianak pada Event Istana Berbatik di Istana Merdeka.
Pada kesempatan itu, keduanya yang mengenakan batik khas Kota Pontianak produksi Kreasi Sungai Putat (KSP), tampil langsung dihadapan Presiden Jokowi, dan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin, serta masing-masing Ibu Negara.
Dengan semakin dikenalnya wastra Kalbar lewat upaya-upaya tersebut, otomatis berdampak positif bagi para perajin, hingga desainer sebagai pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di dalamnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, mereka telah merasakan langsung dampak dari wastra yang semakin dikenal, hingga kebanjiran orderan.
Muaranya adalah, terjadinya peningkatan perekonomian masyarakat, terutama mereka yang hidup dalam ekosistem kerajinan wastra tersebut.

Promosi Wastra Kalbar yang Berdampak kepada Ratusan Penenun dan Pelaku Ekraf Kalbar
Owner Galeri Sintang, dan Penggiat Ekraf Kabupaten Sintang Sumjulia mengakui, dengan karyanya sering digunakan oleh Pj Ketua Dekranasda Kalbar Windy Prihastari, maka sangat membantu dari sisi promosi. Wastra yang mereka produksi juga semakin banyak yang memesan.
“Saya sudah kenal Ibu (Windy) sejak 2022, jauh sebelum beliau menjadi Pj Ketua Dekranasda Kalbar. Berbagai jenis tenun sudah dibeli ibu dari kami, tapi ibu lebih suka tenun dengan pewarnaan alami, seperti tenun ikat Sintang dengan pewarnaan alami. Ibu bahkan turun langsung berkunjung untuk bertemu dengan perajin di Sintang, dan membeli langsung tenunan dari hasil perajin," ungkapnya.
Dekranasda
Windy Prihastari
Harisson
Wastra Kalbar
Dekranasda Kalbar
Pj Gubernur Kalbar
internasional
Apa Itu Hari Hak Individu 29 Agustus ? Apa Bedanya dengan Hari HAM ? |
![]() |
---|
31 Oktober Memperingati Apa? Ini Deretan Hari Besar Nasional dan Internasionalnya |
![]() |
---|
UPDATE Persiapan Bandara Supadio Jelang Dibukanya Rute Pontianak-Kuala Lumpur dan Kuching |
![]() |
---|
Jelang Penerbangan Internasional, Bandara Supadio Maksimalkan Fasilitas Penunjang Tepat Waktu |
![]() |
---|
Apa Itu 'Hari Hanya Karena Nasional' Dirayakan Tiap 27 Agustus ? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.