Kiprah Windy Prihastari dalam Promosikan Wastra Kalbar hingga ke Kancah Internasional

Terbukti beberapa kain tenun asal Kalbar, saat ini semakin dikenal, dan tak hanya di kancah nasional, tapi juga internasional.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNFILE/ISTIMEWA
Iriana Jokowi , didampingi Tri Tito Karnavian , disambut oleh Pj Ketua Dekranasda Kalbar Windy Prihastari saat berkunjung ke Booth Provinsi Kalbar, pada Inacraft tahun 2024, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Rabu 28 Februari 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kalbar, serta Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar dalam mempromosikan wastra khas dari berbagai daerah di provinsi ini mulai membuahkan hasil.

Terbukti beberapa kain tenun asal Kalbar, saat ini semakin dikenal, dan tak hanya di kancah nasional, tapi juga internasional.

Baru-baru ini misalnya, Tenun Ikat (Pantang) berhasil menjadi perhatian dunia. Tenun asli daerah Kabupaten Sintang tersebut, digunakan sebagai bahan utama pakaian resmi Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi), kepala negara, dan delegasi (tamu VVIP) yang hadir pada sambutan makan malam (welcoming dinner) KTT World Water Forum ke-10 di Bali.

Sebelumnya wastra atau kain tentun khas Kalbar beberapa kali juga pernah meraih juara di salah satu pameran produk kerajinan terbesar di Asia Tenggara (Inacraft).

Upaya dalam rangka membuat wastra Kalbar naik kelas, juga tak lepas dari komitmen kepala daerah yang begitu tinggi.

Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar Harisson, beserta istri yang juga Pj Ketua Dekranasda dan Kepala Disporapar Kalbar Windy Prihastari, dalam berbagai kesempatan selalu mengenakan pakaian berbahan wastra Kalbar.

Keduanya juga aktif mempromosikan berbagai tenun asli Kalbar agar semakin dikenal.

Tekad Bunda Merawat Asa: Perjuangan Windy Prihastari Harisson dalam Menghadapi Talasemia

Bahkan Harisson dan Windy sempat mengikuti Fashion Show dengan mengenakan pakaian batik tulis khas Kota Pontianak pada Event Istana Berbatik di Istana Merdeka.

Pada kesempatan itu, keduanya yang mengenakan batik khas Kota Pontianak produksi Kreasi Sungai Putat (KSP), tampil langsung dihadapan Presiden Jokowi, dan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin, serta masing-masing Ibu Negara.

Dengan semakin dikenalnya wastra Kalbar lewat upaya-upaya tersebut, otomatis berdampak positif bagi para perajin, hingga desainer sebagai pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di dalamnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, mereka telah merasakan langsung dampak dari wastra yang semakin dikenal, hingga kebanjiran orderan.

Muaranya adalah, terjadinya peningkatan perekonomian masyarakat, terutama mereka yang hidup dalam ekosistem kerajinan wastra tersebut.

Fashion show dihadapan Presiden Jokowi dan pejabat negara lainnya, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat Harisson bersama istri Windy Prihastari mengenakan baju dengan motif Batik Tulis khas Kalbar yang diproduksi oleh Komunitas Sungai Putat pada Peringatan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober, yang digelar di Istana Negara.
Fashion show dihadapan Presiden Jokowi dan pejabat negara lainnya, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat Harisson bersama istri Windy Prihastari mengenakan baju dengan motif Batik Tulis khas Kalbar yang diproduksi oleh Komunitas Sungai Putat pada Peringatan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober, yang digelar di Istana Negara. (TRIBUNFILE/ISTIMEWA)

Promosi Wastra Kalbar yang Berdampak kepada Ratusan Penenun dan Pelaku Ekraf Kalbar

Owner Galeri Sintang, dan Penggiat Ekraf Kabupaten Sintang Sumjulia mengakui, dengan karyanya sering digunakan oleh Pj Ketua Dekranasda Kalbar Windy Prihastari, maka sangat membantu dari sisi promosi. Wastra yang mereka produksi juga semakin banyak yang memesan.

“Saya sudah kenal Ibu (Windy) sejak 2022, jauh sebelum beliau menjadi Pj Ketua Dekranasda Kalbar. Berbagai jenis tenun sudah dibeli ibu dari kami, tapi ibu lebih suka tenun dengan pewarnaan alami, seperti tenun ikat Sintang dengan pewarnaan alami. Ibu bahkan turun langsung berkunjung untuk bertemu dengan perajin di Sintang, dan membeli langsung tenunan dari hasil perajin," ungkapnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved