Angka Prevalensi Stunting di Mempawah Naik 27,2 Persen

Daftar status gizi balita di Kabupaten Mempawah terdapat 13.860 anak, dan yang mengalami stunting sebanyak 1.043 anak atau 7,52 persen.

|
Penulis: Ramadhan | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ramadhan
Pj Bupati Mempawah Ismail ketika hadir dan membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting dan Penguatan Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS), di Aula Balairung Setia Kantor Bupati Mempawah, Rabu 29 Mei 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Penjabat (Pj) Bupati Mempawah Ismail mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mempawah terus berkomitmen dalam hal penanganan stunting.

Hal tersebut dipertegas Ismail saat hadir pada Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan stunting dan Penguatan Program Bapak/Bunda Asuh Anak stunting (BAAS), di Aula Balairung Setia Kantor Bupati Mempawah, Rabu 29 Mei 2024.

Dalam sambutannya, Ismail mengungkapkan data Survey Status Gizi Indonesia (SGGI) tahun 2022, angka prevalensi stunting di Kalbar tercatat sebesar 27,8 persen.

Sedangkan pada tahun 2023 lalu, turun menjadi 20,6 persen.

“Untuk di Kabupaten Mempawah, angka prevalensi stunting di tahun 2022 sebesar 25,1 persen dan mengalami kenaikan menjadi 27,2 persen,” tegas Ismail.

Komitmen Tangani Stunting, Pemkab Mempawah Gelar Rakor Sekaligus Penguatan Program BAAS

Lebih lanjut, Ismail menyampaikan berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbais Masyarakat (E-PPGBM) per 8 Mei 2024, daftar status gizi balita di Kabupaten Mempawah terdapat 13.860 anak, dan yang mengalami stunting sebanyak 1.043 anak atau 7,52 persen.

“Dengan jumlah anak tergolong pendek sebanyak 810 orang dan sangat pendek 233 orang, underweight sebanyak 1.067 anak atau 7,69 persen dan wasting 493 anak atau 3,55 persen,” bebernya.

Dengan demikian, Ismail berharap Rakor yang dilaksanakan tersebut dapat menemukan solusi dan strategi yang tepat untuk mengatasi kenaikan angka prevalensi stunting di Kabupaten Mempawah.

“Diperlukan keterlibatan dan komitmen semua pihak dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Mempawah. Melalui rapat program BAAS serta desiminasi tim percepatan penurunan stunting ini, kita akan menyatukan ide, pendapat, saran maupun inovasi serta strategi dalam menuntaskan prevalensi stunting di Kabupaten Mempawah,” katanya.

Ismail melanjutkan, terkait penanganan stunting diperlukan keterlibatan dan komitmen dari semua pihak.

Diharapkan seluruh stakeholder duduk bersama menyatukan pendapat ide, saran dan inovasi, maupun strategi-strategi yang akan dilakukan dalam menuntaskan angka prevalensi stunting di Kabupaten Mempawah.

"Maka dari itu dengan adanya Rakor ini diharapkan menjadi formula strategi yang tepat untuk menyelesaikan permasalah stunting yang ada di Kabupaten Mempawah," ujarnya.

Pucuk Pimpinan Polsek Mempawah Hilir Berganti, Ipda Lodrick Digantikan Iptu Herwantoro

Ismail juga mengatakan komitmen bersama harus di bangun dan aksi nyata harus dilaksanakan melalui intervensi dan konvergensi  bersama-sama untuk menurunkan angka prevalensi stunting, dan melakukan hal nyata dalam penanggulangan stunting melalui kolaborasi antar perangkat daerah , lintas sektoral, CSR serta masyarakat.

“Strategi lain yang bisa dilakukan melalui program BAAS yang menyalurkan bantuan kepada anak-anak stunting guna meningkatkan gizi anak-anak yang mempunyai masalah dalam tumbuh kembangnya,” tegasnya.

Ismail melanjutkan, dengan program BAAS ini langsung menyasar kepada sasaran anak-anak stunting dengan data lengkap by name by address.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved