Kapan Puncak Musim Kemarau di Kalbar Tahun 2024? BMKG Prediksi Bakal Lebih Kering

BMKG memprediksi awal musim kemarau secara umum akan terjadi pada akhir Juni 2024.

Instagram
BMKG Kalimantan Barat memprediksikan musim kemarau di Kalimantan Barat tahun 2024 ini akan terjadi pada Juli mendatang. 

Pada Agustus ZOM (350, 352, 353, 359, 360,361, dan 362) meliputi sebagian wilayah kabupaten Ketapang, Melawi, Kayong Utara, Kubu Raya, Kapuas Hulu, Sekadau, Sintang dan Sanggau.

Dengan ini maka, kondisi dinamika atmosfer pada awal tahun menunjukkan kondisi EL Nino Moderat dan IOD Netral berpotensi menyebabkan berkurangnya curah hujan di wilayah Kalimantan Barat khususnya pada bulan Juni hingga Agustus 2024.

"Namun suhu muka laut yang cenderung hangat berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan di wilayah Kalimantan Barat," katanya.

Tim Gabungan Berjibaku Padamkan Sejumlah Areal Karhutla di Sambas

BPBD Antisipasi Karhutla

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantam Barat telah melakukan antisipasi terjadinya Karhutla sejak Januari 2024.

Antisipasi dilakukan khususnya di area-area hutan dan pemukiman di wilayah yang rawan Karhutla seperti di Kabupaten Kabupaten Kubu Raya, Kota Pontianak dan sekitarnya.

“Kita telah melakukan partroli darat, yang dilakukan oleh BPBD Provinsi Kalbar dengan menurunkan beberapa Tim Patroli, yang dibekalkan alat-alat pemadaman diantaranya pompa, selang dan mesin robin, yang digunakan untuk melakukan penyemprotan,” ujar Daniel, Jumat 22 Maret 2024.

Daniel menyampaikan apabila saat partroli dijumpai adanya titik api di area yang berpotensi terbakar, maka dilakukan operasi pemadaman, tetapi kalau tidak dijumpai titik api maka tetap akan dilakukan pembasahan lahan tersebut.

“Pada bulan Maret ini ada beberapa titik api yang ditemukan di wilayah Kubu Raya, maka dilakukan pemadaman oleh Tim BPBD Provinsi Kalbar,” ujar Daniel.

Selain itu, update data per 21 Maret 2024 terkait sebaran titik panas di Kalimantan Barat , yang dikeluarkan BMKG Provinsi Kalbar yakni titik panas di Kabupaten Sambas sebanyak 4 titik hotspot, Ketapang 6 titik hostspot, Sintang satu titik hotspot.

“Maka dari itu, kita tetap mengimbau kepada masyarakat yang berada di wilayah potensi Karhutla ,untuk tetap berhati-hati dan tidak melakukan pembakaran secara sembarangan dan tidak terkendali,” ujarnya.

Daniel juga mengimbau, apabila akan membakar sampah di daerah-daerah pemukiman supaya tetap ditunggu, sampai proses pembakaran itu selesai dan harus tetap dipastikan apinya sudah padam.

“Ini sebagai upaya antisipasi untuk kita mencegah terjadinya bencana asap di Kalbar,” ujarnya.

Daniel juga mengatakan bahwa Patroli udara akan dilaksanakan apabila Kalbar masuk dalam kategori tanggap darurat bencana asap.

“Untuk sekarang kita maksimalkan terus untuk patroli darat oleh BPBD Provinsi sampi kabupaten kota,” pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved