Banjir Sambas

Banjir Membuat Buah Sawit Busuk, Kisah Warga Sepantai Sambas Kerap Hadapi Banjir

"Banyak kebun sawit yang terendam, akibatnya buah akan busuk sehingga menurunkan harga panen," kata Misla, Selasa 16 Januari 2024.

Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/PROKOPIM SAMBAS
Sejumlah warga Dusun Sepandak di tengah kondisi genangan banjir di Desa Sepantai, Kecamatan Sejangkung, Selasa 16 Januari 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Warga Desa Sepantai, Kecamatan Sejangkung, menceritakan banjir yang melanda dua dusun mengakibatkan hasil panen kelapa sawit menjadi berkurang, Rabu 17 Januari 2024.

Banjir sepekan yang melanda Dusun Satai dan Sepandak tidak hanya merendam puluhan rumah, tetapi juga merendam perkebunan sawit masyarakat.

Seperti yang diungkapkan Misla (23) ibu rumah tangga itu bilang kebun sawit yang terendam mengakibatkan buah kelapa sawit busuk. Sehingga nilai ekonomi dari panen pun rendah.

"Banyak kebun sawit yang terendam, akibatnya buah akan busuk sehingga menurunkan harga panen," kata Misla, Selasa 16 Januari 2024.

Terima Bantuan Makanan, Warga Desa Sepantai Sambas Sebut Masih Perlukan Susu Balita

Misla menuturkan banjir yang melanda memang biasa terjadi di Desa Sepantai. Dia mengungkapkan terjadi tiga periode banjir setiap tahun.

"Sudah biasa banjir seperti ini, setiap tahun itu ada tiga kali, paling parah itu pernah terjadi pada 2006 tingginya mencapai atap rumah," katanya.

Dia menjelaskan sehingga banjir yang terjadi sepekan belakangan bukan banjir terburuk. Menurutnya warga sudah terbiasa dengan banjir yang melanda.

"Jadi kami di Dusun Sepandak itu memang banjir setiap tahun, sudah biasa, tetapi kami berharap terus diperhatikan saat banjir datang," katanya. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved