Berita Viral
Pertalite Kosong di SPBU Pertamina, BBM Subsidi Resmi Diganti Pertamax Mulai 1 Januari 2024?
Ketersedian bahan bakar minyak BBM Subsidi Pertalite kembali kosong di sejumlah SPBU di Kota Pontianak Kalimantan Barat Kalbar hari ini.
Penulis: Rizky Zulham | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ketersedian bahan bakar minyak BBM Subsidi Pertalite kembali kosong di sejumlah SPBU di Kota Pontianak Kalimantan Barat Kalbar hari ini Senin 18 Desember 2023.
Berdasarkan pantauan TribunPontianak.co.id, sedikitnya ada dua SPBU yang kehabisan stok Pertalite.
Yaitu di SPBU Jl HOS Cokroaminoto dan di SPBU Jl Hasanudin.
Kondisi BBM Subsidi Pertalite kosong menjadi fenomena akhir-akhir ini lantaran sudah beberapa kali terjadi.
Beberapa hari lalu, tepatnya Kamis 14 Desember 2023 terjadi antrean pembelian BBM Subsidi Pertalite terlihat di sejumlah SPBU yang ada di Kota Pontianak.
Bahkan, di beberapa SPBU BBM jenis Pertalite terlihat kosong.
• Aturan Baru! Isi BBM di SPBU Seluruh Indonesia Selama Nataru, Simak Penjelasan Resmi Pertamina
Sebelumnya, pemerintah Indonesia sempat berwacana akan mengalihkan BBM Subsidi Pertalite ke Pertamax per 1 Januari 2024.
Namun kebijakan tersebut hingga saat ini belum ada keterangan lebih lanjut dari pemerintah.
Penjelasan Pertamina
Menyikapi hal itu, Area Manager Comm Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra sebelumnya pernah menjelaskan sedang ada kendala teknis terkait pengiriman BBM Subsidi Pertalite.
"Menurut informasi dari lapangan memang ada kendala teknis keterlambatan pasokan kapal ke Terminal BBM Pontianak namun saat ini sedang proses bongkar dan dilanjutkan distribusi," ujarnya Kamis 14 Desember 2023.
Ia memastikan, distribusi dalam satu hari kedepan akan normal kembali.
"Artinya dalam 1 hari kedepan proses distribusi Pertalite ke SPBU akan optimal kembali, untuk pertamax dan pertamax turbo tetap tersedia," tuturnya.
Pada tahun 2023, Kalimantan Barat mendapat kuota pertalite sebanyak 774.245 ribu kilo liter.
"Kalau untuk kuota pertalite dari sekitar 774.245 ribu KL liter tahun 2023 masih ada sekitar 10 persen hingga akhir desember, artinya masih aman," jelasnya.
Pembatasan Kuota
Belakangan ini, sejumlah SPBU di Pontianak kerap kali tampak sepi antrian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite.
Bahkan, hasil pantauan tribunpontianak.co.id di salah satu SPBU di Pontianak menunjukan beberapa kendaraan roda dua tampak mengantri pada jalur BBM jenis Pertamax.
Salah satu petugas SPBU di Jalan MT. Haryono, Kota Pontianak, Unda menyebutkan hal tersebut terjadi diduga karena adanya pembatasan kota akhir tahun.
"Sepertinya ini pembatasan kuota akhir tahun dari pertamina bang," katanya saat dikonfirmasi pada Kamis, 14 Desember 2023.
Ia juga mengungkapkan, terkait pembatasan kuota tersebut belum diketahui hingga kapan.
"Sementara ini belum tau sih sampai kapan batasan kuota ini. Tapi mungkin awal tahun sudah normal kayanya," ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan petugas SPBU lainnya yang bertugas di Jalan Major Alianyang.
Menurutnya, pasokan BBM jenis Pertalite saat ini dibatasi 50 persen dari pengiriman normal.
"Sekarang memang sudah dibatasi bang, cuma 50 persen aja dari pengiriman normal. Misalnya biasa itu 16.000 liter yang datang ya 8.000 liter saja," katanya.
Ia juga mengatakan hal ini mulai berlangsung sejak beberapa waktu belakangan ini.
"Sudah lama memang seperti ini bang, kemarin datang pun cuma 8.000 liter saja. Semua SPBU seperti itu bang, kita tidak tau juga kenapa," pungkasnya.
Pertamina Pastikan Kuota Pertalite Cukup Hingga Akhir 2023
Sampai akhir tahun 2023, PT Pertamina memastikan kuota Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite masih mencukupi..
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, potensi migrasi konsumen dari BBM nonsubsidi ke Pertalite mungkin saja terjadi seiring melebarnya disparitas harga.
"Kondisi ini bukan hal yang baru, dan migrasi mungkin ada namun tidak signifikan karena pengguna Non Subsidi umumnya sudah paham mengenai kebutuhan BBM yang tepat bagi kendaraannya," kata Irto baru-baru ini.
Irto menjelaskan, dengan kondisi ini maka kuota Pertalite tahun ini dinilai masih akan mencukupi. Pemerintah menetapkan kuota Pertalite tahun 2023 sebesar 32,56 juta kiloliter (kl).
Irto menjelaskan, sampai dengan September 2023, penyaluran Pertalite mencapai 22,3 juta kl.
Sementara itu, penyaluran gasoline mencapai 4 juta kl.
Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengungkapkan, potensi migrasi tidak begitu besar karena adanya perbedaan karakteristik konsumen.
"Umumnya memang kalau subsidi kan lebih sensitif terhadap harga dan porsi (konsumen) cukup besar. Untuk nonsubsidi itu tidak terlalu besar (jumlah konsumen)," terang Komaidi.
Pertalite akan diganti Pertamax Green 92
PT Pertamina (Persero) akan mengganti bahan bakar minyak (BBM) RON 90 atau Pertalite dengan kadar oktan yang lebih tinggi.
Nantinya, Pertamina akan menghadirkan BBM jenis terbaru, yaitu Pertamax Green 92, sebagai bagian dari Program Langit Biru.
Program tersebut sudah dimulai sejak dua tahun lalu di mana Pertamina menghapus BBM RON 88 atau Premium.
"Karena aturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, oktan yang boleh dijual di Indonesia minimum oktan 91," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dikutip dari Kontan, Kamis 31 Agustus 2023.
Apa itu Pertamax Green 92?
Nicke menjelaskan, naiknya kadar oktan pada Pertalite menjadi Pertamax Green 92 yang berlaku mulai tahun depan memenuhi syarat dari aspek lingkungan.
Dilansir dari Kontan, Rabu (20/8/2023), hadirnya Pertamax Green 92 juga dapat menekan emisi karbon dan menekan impor gasoline.
Pertamax Green 92 yang akan diluncurkan Pertamina mulai 2024 adalah BBM Pertalite yang dicampur dengan etanol atau E7 sebanyak tujuh persen.
Bila Pertalite benar-benar ditiadakan, maka Pertamina hanya akan menjual tiga produk BBM gasoline, yakni Pertamax Green 92, Pertamax Green 95, dan Pertamax Turbo.
Pertamina berharap pengenaan bea produk etanol dihapus
Soal Pertamax Green 92 yang menggunakan etanol sebagai bahan campurannya, Nicke berharap pengenaan bea untuk produk etanol dihapus.
Ia beralasan, produk etanol selama ini dikategorikan sebagai produk alkohol sehingga masih dikenakan bea cukai.
"Kita masih belum memikirkan keuntungan karena masih ada penerapan bea cukai Rp 20.000," ujar Nicke.
"(Sementara) ini tidak digunakan untuk alkohol tapi untuk energi," tambahnya.
• Asyik! Harga BBM Resmi Turun Lagi di SPBU Seluruh Indonesia Cek Disini
Pertamax Green 92 diusulkan dapat subsidi
Pertamax Green 92 yang akan menggantikan Pertalite mulai 2024 ditargetkan oleh Pertamina sebagai produk BBM subsidi.
Menurut Nicke, dengan adanya kompensasi dan skema subsidi maka masyarakat mendapatkan kualitas BBM yang lebih baik.
Kendati demikian, penetapan Pertamax Green 92 sebagai BBM subsidi berada di tangan pemerintah.
"Supaya tidak jadi perdebatan di publik, saya ingin menjelaskan bahwa ini hasil kajian internal kami," ujar Nicke dikutip dari Kontan, Rabu (30/8/2023).
"Kami mengusulkan ke pemerintah, namun implementasinya tentu menjadi ranah pemerintah untuk memutuskan," sambungnya.
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News
(*)
Fatwa MUI: Jangan Pernah Samakan Pajak dengan Zakat atau Wakaf |
![]() |
---|
AWAS Kriminal Digital, Cek Daftar Modus Pelaku Penipuan Online Kuras Saldo Korban di Rekening Bank |
![]() |
---|
Duduk Perkara Tamu Diusir dari Hotel Viral Karena Pakai Tiket Promo Lengkap Penjelasan Manajemen |
![]() |
---|
SEPELE Gaji Rp 500 Ribu, Terungkap Motif dan Kronologi ART Bunuh Majikan Wanita di Purwakarta |
![]() |
---|
Alasan Diskon Token Listrik 50 Persen PLN Kembali Disalurkan di Akhir Tahun 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.