Siswa SMK Dituduh Pakai Narkoba, Ibu Gugat Guru usai Hasil Tes Negatif

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kasus siswa SMK dituduh pakai narkoba di Palembang, Sumatera Selatan, tengah menjadi sorotan publik. 

Peristiwa ini diduga terjadi di salah satu SMK Negeri di kota tersebut dan melibatkan anak seorang influencer bernama Nita Fsagung. 

Tuduhan penggunaan narkoba yang diarahkan kepada anaknya membuat Nita murka, terutama setelah hasil tes narkoba di RS Bhayangkara Palembang menunjukkan hasil negatif.

Dalam video di akun TikTok pribadinya, Nita menyebut bahwa tuduhan tersebut telah mencoreng nama baik keluarga sekaligus menghancurkan mental anaknya. 

Ia berencana membawa kasus ini ke ranah hukum jika pihak sekolah tidak segera memulihkan nama baik sang anak.

Kuasa hukum Nita, Iskandar, menilai tindakan sekolah yang menuduh tanpa dasar adalah bentuk pelanggaran etik sekaligus perbuatan fitnah.

Ia menegaskan bahwa hasil laboratorium resmi sudah cukup membuktikan ketidakbenaran tuduhan tersebut.

“Dari hasil laboratorium yang negatif membuktikan bahwa tuduhan itu bohong. Ini fitnah, dan kami siap tempuh jalur hukum berdasarkan pasal 311 KUHP,” ujarnya.

Selain itu, pihak keluarga mengaku anak mereka sempat ditekan untuk mengundurkan diri dari sekolah, meski belum ada bukti kuat yang mendasari tuduhan tersebut.

• Siswa SD Kertek Tewas Dipukuli di Sekolah, Tragedi Mengerikan Bullying 2025

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Kuasa Hukum Desak Dinas Pendidikan Tindak Tegas Oknum Guru

Kuasa hukum lainnya, M. Sanusi A.S, menegaskan bahwa kasus siswa SMK dituduh pakai narkoba ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. 

Ia meminta Gubernur Sumatera Selatan dan Dinas Pendidikan Provinsi untuk turun tangan.

“Kami meminta agar wakil kepala sekolah berinisial A dan kabid berinisial M dipecat. Jika tidak, kami akan melakukan aksi di kantor gubernur,” tegas Sanusi.

Di sisi lain, hingga berita ini ditulis, pihak sekolah belum memberikan klarifikasi resmi. Publik pun mendesak agar Dinas Pendidikan segera melakukan investigasi independen demi menjaga kredibilitas lembaga pendidikan.