Kabar Artis

Persiapan Bayi Tabung Anak Kedua, Asmirandah Jaga Pola Hidup Sehat Seperti Ini

Diketahui, Asmirandah dan Jonas Rivanno menikah sejak 22 Desember 2013. Keduanya telah dikaruniai seorang anak perempuan yang lahir pada 25 Desember

Instagram
Asmirandah juga selalu berkonsultasi dengan dokter soal program bayi tabung tersebut. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Pasangan Asmirandah dan Jonas Rivanno  siap menjalani program bayi tabung anak kedua.

Banyak persiapan yang dilakukan Asmirandah, diantaranya dengan menjalani pola hidup sehat.

"Paling mengubah gaya hidup sehat saja sih, dari pemilihan makanan dan cara kita kalau bisa enggak bergadang," kata Asmirandah saat ditemui awak media jumpai belum lama ini di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

"Jadi benar-benar pola hidup sehatnya harus dijaga,” lanjutnya.

Asmirandah juga selalu berkonsultasi dengan dokter soal program tersebut.

Profil Asmirandah, Artis Sinetron Papan Atas Favorit Emak-emak yang Dijuluki Wajah FTV Indonesia

“Tahun ini kita masih jalanin prosesnya konsultasi lagi, cek-cek lagi semua dimulai dari awal (untuk program ini),” jelasnya.

Kendati demikian, wanita 34 tahun itu menyebut tak terburu-buru untuk menjalani program tambah momongan.

Bukan tanpa alasan, mengingat putri pertamanya, Chloe Emmanuelle van Wattimena juga masih berusia 2 tahun.

"Tapi memang enggak buru-buru, santai saja dan prosesnya masih sampai tahun depan,” pungkasnya.

Diketahui, Asmirandah dan Jonas Rivanno menikah sejak 22 Desember 2013.

Keduanya telah dikaruniai seorang anak perempuan yang lahir pada 25 Desember 2020, bernama Chloe Emanuelle Van Wattimena.

Azzura Humaira Nur Atta Memiliki Arti dan Makna yang Baik, Ini Artinya Menurut Atta Halilintar

Syarat Bayi Tabung

Pilihan dengan program bayi tabung kini menjadi solusi bagi pasutri yang belum juga memiliki keturunan. 

Pasalnya, program bayi tabung ini mencapai angka yang cukup efesien untuk berhasil dalam memiliki keturunan. 

Sel telur normalnya dibuahi oleh sperma di dalam tubuh wanita. Namun, proses ini tidak selalu menghasilkan kehamilan, terutama pada pasangan yang memiliki masalah kesuburan atau infertilitas.

Dikutip dari Alodojter, ternyata ada beberapa syarat untuk kamu yang ingin program bayi tabung. 
 
Syarat-Syarat Menjalani Program Bayi Tabung

Untuk memperoleh hasil yang optimal, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pasangan suami istri sebelum menjalani program bayi tabung, yakni:

1. Harus pasangan suami istri yang sah

Di Indonesia, program bayi tabung dan upaya kehamilan di luar cara alamiah lainnya hanya bisa dijalani oleh pasangan suami istri yang sah. Ini sesuai dengan UU Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Pada program bayi tabung, hasil pembuahan harus ditanamkan dalam rahim istri tempat sel telur berasal. Oleh karena itu, program ini tidak bisa dilakukan menggunakan donor sperma, sel telur, atau embrio.

Angka Kematian Ibu dan Bayi di Sambas Masih Tinggi

2. Usia wanita sebaiknya di bawah 35 tahun

Program bayi tabung direkomendasikan untuk pasangan usia subur yang belum memperoleh momongan, meski telah rutin berhubungan intim tanpa kondom di masa subur selama kurang lebih 2 tahun.

Beberapa riset menyebutkan tingkat keberhasilan program bayi tabung berkaitan dengan usia wanita yang menjalaninya. Berikut adalah peluang keberhasilan program bayi tabung sesuai usia wanita:

Usia 30–35 tahun: 41 persen–43%
Usia 35–37 tahun: 33%–36%
Usia 38–40: 23–27%
Usia di atas 40 tahun: 13%–18%

Pada wanita berusia di bawah 35 tahun, biasanya dokter akan menanamkan 1 embrio di rahim. Sementara itu, pada wanita berusia di atas 40 tahun mungkin akan ditanamkan lebih dari 1 embrio. Penanaman lebih dari 1 embrio di rahim bisa meningkatkan risiko terjadinya hamil kembar.

3. Kondisi sel telur dan sperma sehat

Sebelum menjalani program bayi tabung, pasangan suami istri perlu memastikan bahwa mereka memiliki sel telur dan sperma yang sehat. Hal ini dapat diketahui melalui tes kesuburan, seperti pemeriksaan jumlah dan kualitas sel telur, tes cadangan ovarium, serta analisis sperma.

Tes cadangan ovarium dilakukan untuk mengetahui jumlah hormon kesuburan yang ada di tubuh wanita, seperti hormon perangsang folikel (FSH), estrogen, dan hormon anti-mullerian. Sementara itu, analisis sperma bertujuan untuk mengetahui jumlah, bentuk, dan keaktifan sperma.

Inilah Waktu yang Tepat untuk Menjemur Bayi Menurut Kadiskes Kalbar

4. Kondisi kesehatan tubuh suami dan istri terjaga

Tubuh yang sehat merupakan salah satu syarat menjalani program bayi tabung yang harus dipenuhi oleh pasangan suami istri. Mereka juga harus menjaga berat badan, membatasi minuman beralkohol, dan berhenti merokok.

Jika menderita diabetes dan hipertensi, pasangan suami istri harus mengontrol kadar gula darah dan tekanan darah. Dokter juga mungkin akan menganjurkan pasangan suami istri untuk menjalani pemeriksaan terhadap penyakit infeksi tertentu, seperti infeksi menular seksual.

5. Pemahaman risiko dan biaya prosedur

Program bayi tabung dapat menyebabkan efek samping, seperti hot flashes dan sakit kepala, akibat konsumsi obat-obatan selama persiapan dan perawatan. Selain itu, program ini juga bisa meningkatkan risiko terjadinya hamil kembar, kehamilan ektopik, sindrom hiperstimulasi ovarium, dan kelainan kongenital pada bayi.

Perlu dipertimbangkan juga bahwa program bayi tabung membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Namun, biasanya dokter akan memberikan rekomendasi perawatan infertilitas lain yang lebih murah dan kurang invasif sebelum menyarankan program bayi tabung.

(*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved