Angka Kematian Ibu dan Bayi di Sambas Masih Tinggi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas dr Ganjar Eko Prabowo mengungkapkan Angka Kematian Ibu (aki) dan angka kematian bayi (aki) di Sambas masih tinggi per Rabu 11 Oktober 2023.

Kadinkes Sambas Ganjar Eko Prabowo menyebutkan angka kasus aki di Kabupaten Sambas pada 2022 berjumlah 8 kasus. 

"Di Kabupaten Sambas sendiri aki dan AKB masih tinggi, dimana angka kematian ibu pada tahun 2022 adalah 8 kasus yang disebabkan karena pendarahan, pre eklamsi dan penyakit penyerta," jelasnya. 

Sementara itu, kasus AKB pada tahun 2022 tercatat 56 kasus yang terjadi karena beberapa faktor.

"Angka kematian bayi tahun 2022 adalah 56 kasus yang disebabkan berat badan lahir rendah (BBLR), asfiksia, kelainan bawaan, dan lain sebagainya," katanya. 

• Cegah Warga Bakar Lahan Sembarangan, Bupati Sambas Ingatkan Warga Antisipasi Karhutla

Lebih lanjut, terkait itu Dinkes Sambas sendiri menyusun strategi pencapaian penurunan aki dan AKB melalui peningkatan akses pelayanan.

"Kemudian dengan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, peningkatan pemberdayaan masyarakat dan penguatan tata kelola," katanya.

Dengan salah satu upaya terobosan, imbuh dia, adalah dengan penetapan kabupaten atau kota lokus penurunan aki dan AKB yang diatur dalam keputusan Menteri Kesehatan dan akan dilaksanakan secara bertahap.

"Oleh karena itu perlu dilakukan suatu peningkatan kapasitas petugas puskesmas yaitu dokter, perawat, dan bidan dalam melaksanakan pelayanan kegawatdaruratan pada ibu dan anak yang dikemas dalam metode On The Job Training," ucapnya.

• Intip Momen Bupati Sambas Disambut Hangat Saat Kunjungan ke Desa KPK

(*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini