Bunda GenRe Kalbar Siapkan Generasi Emas 2024, Libatkan Peran Aktif Remaja Cegah Stunting

Windy menyampaikan bahwa memang sebaiknya dilakukan upaya Pencegahan stunting dari hulu, yaitu dari usia remaja.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Kadisporapar Kalbar Windy Prihastari. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Bunda genre Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari terus menggencarkan edukasi terkait pencegahan stunting yang juga menyasar kepada para remaja di Kalbar.

Hal itu dikatakannya, agar remaja-remaja  di Kalbar mempunyai pengetahuan tentang pencegahan stunting. Sehingga mereka bisa ikut terlibat  langsung dalam sosialisasi  terkait stunting di daerah mereka masing-masing. 

Windy menyampaikan bahwa memang sebaiknya dilakukan upaya Pencegahan stunting dari hulu, yaitu dari usia remaja.

Dengan terus memperhatikan gizi, serta mencegah para remaja agar tidak menikah muda. 

“Saya sebagai Bunda genre Kalbar mengajak para remaja untuk tidak menikah muda. Hal itu penting dilakukan, agar mereka tidak melahirkan anak yang stunting,”ujarnya, Rabu 1 November 2023.

Hal lainnya yang perlu disiapkan terkait menyambut bonus demografi.

Sebagai Bunda genre Provinsi Kalbar, Windy Prihastari menyebutkan pencegahan stunting menjadi sangat penting terutama untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) cerdas dan unggul. 

Terlebih pada 2045 mendatang Indonesia diprediksi akan menjadi  empat negara terbesar didunia. 

"Prediksi dunia, di 2045 mendatang Indonesia masuk empat besar negara maju di dunia. Diantaranya Cina, Amerika, India dan Indonesia," ujarnya.

PLN Berikan Bantuan Program Cegah Stunting di Puskesmas Kampung Dalam

Dengan menjadi negara maju, maka akan banyak perusahaan dunia melakukan investasi ke Indonesia, termasuk di Kalimantan Barat. 

Jelang 2045 nanti, artinya menyisakan 22 tahun lagi menuju ke sana.

Persiapanpun mesti dilakukan Indonesia salah satunya melahirkan SDM emas. 

Dengan melahirkan generasi emas, ia optimis di 2045 mendatang para remaja di sini (Kalbar) mampu bersaing dengan tenaga kerja dari luar.

“SDM emas itu adalah anak-anak yang lahir saat ini. Artinya jika di 2045 nanti, mereka akan berumur 22 tahun hingga 30 tahun, dimana usia ini merupakan usia produktif,”ujarnya

Tekankan Peran PKK sebagai Pembina Posyandu, Windy Edukasi Pengetahuan Menu MPASI Cegah Stunting

Windy berharap anak-anak ini di tahun 2045 mendatang bisa menjadi generasi emas alias generasi yang mampu bersaing dengan pekerja dari luar Kalimantan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved