Breaking News

DBD Merebak, Permintaan Darah ke PMI Sintang Melonjak

Ketua PMI Kabupaten Sintang, Helmi mengakui pihaknya kewalahan memenuhi permintaan darah. S

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Agus Pujianto
Ketua PMI Kabupaten Sintang, Helmi saat ditemui, Kamis 19 Oktober 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Permintaan darah ke Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sintang, meningkat seiring merebaknya kasus Demam Berdarah Dengoe (DBD).

Ketua PMI Kabupaten Sintang, Helmi mengakui pihaknya kewalahan memenuhi permintaan darah. 

Sejak banyak kasus DBD, permintaan datang tidak saja dari Kota Sintang, ada juga dari Kecamatan bahkan Kabupaten lain.

"Biasa 150 an kantong darah sebulan. Sekarang lebih dari itu permintaannya. Stok darah masih bisa diatasi. Banyak DBD ini kita agak kewalahan, terutama kawan kawan di UTD Rumah Sakit. Dengan adanya DBD ini permintaan darah meningkat," kata Helmi saat dihubungi, Kamis 19 Oktober 2023.

PMI Sintang bekerjasama dengan UTD RSUD Ade M Djoen mengadakan donor darah dengan melibatkan sejumlah organisasi, TNI-Polri, maupun perusahaan.

"Kami belum ada tenaga untuk kegiatan donor darah di luar. Jadi harus kerjasama dengan rumah sakit," jelasnya.

Dinkes Sanggau Catat 102 Kasus DBD Sepanjang 2023, 6 di Antaranya Meninggal Dunia

Helmi mengakui, pihaknya ada kendala, berkaitan dengan minimnya sarana dan prasarana. Namun, dalam waktu dekat, pihaknya akan mendapatkan pinjaman tempat yaitu gedung bekas Puskesmas Sungai Durian.

"Itu nanti yang akan kita benahi. Dengan adanya gedung nanti kita berupaya supaya PMI punya alat, tenaga sehingga Kedepannya PMI bisa berjalan sendiri. Kendalanya saat ini kita kekurangan tenaga kesehatan," ungkap Helmi.

Langkah lainnya, PMI juga mengelola Grup WA yang berisi daftar pendonor tetap sesuai golongan darah.

"Biasanya kalau masyarakat  memerlukan itu apabila di Rumah Sakit tidak tersedia golongan darah yang diperlukan biasanya kita menghubungi pendonor dengan golongan darah yang dibutuhkan. Kami juga kerjasama dengan Binjai Metalau. Mereka itu menyiapkan pendonor ketika ada pasien dirujuk dan memerlukan tranfusi darah," beber Helmi. 

Sepanjang 2023, Sebanyak 10 Warga Mempawah Meninggal Akibat DBD

(*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved