Dinkes Sanggau Catat 102 Kasus DBD Sepanjang 2023, 6 di Antaranya Meninggal Dunia

Sementara di tahun 2022, kasus DBD sebanyak 34 kasus dan tak ada korban meninggal dunia, tahun 2021.

|
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Kompas.com
Ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sanggau Ginting menyampaikan bahwa dari Januari hingga 16 Oktober tahun 2023 sebanyak 102 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Dari 102 kasus tersebut, 6 di antaranya meninggal dunia.

"Rinciannya adalah, di Kecamatan Kapuas 23 kasus, Kecamatan Parindu 21 kasus, Kecamatan Balai 12 kasus, Kecamatan Tayan Hilir 11 kasus, Kecamatan Tayan Hulu 13 kasus, Kecamatan Kembayan 7 kasus, Kecamatan Toba 3 kasus, Kecamatan Mukok 3 kasus, Kecamatan Sekayam 3 kasus, Kecamatan Meliau 2 kasus, Kecamatan Bonti 2 kasus, Kecamatan Beduai 1 kasus, dan Kecamatan Noyan 1 kasus," katanya, Selasa 17 Oktober 2023.

Sementara di tahun 2022, kasus DBD sebanyak 34 kasus dan tak ada korban meninggal dunia, tahun 2021 sebanyak 27 kasus dan tak ada korban meninggal dunia.

Kemudian tahun 2020 sebanyak 33 kasus dan 6 di antaranya meninggal dunia dan 2019 sebanyak 114 kasus dan 1 diantaranya meninggal dunia.

Langkah pencegahannya lanjut Ginting, mengingat sumbernya dari nyamuk, maka tetap dilakukan pemberantasan sarang nyamuk. Oleh karenanya, diimbau kepada seluruh masyarakat, bahwa langkah yang paling efektif untuk mencegah DBD adalah pemberantasan sarang nyamuk, hindari gigitan nyamuk, tingkatkan daya tahan tubuh dengan perilaku hidup bersih dan sehat.

"Jika sudah terjadi, penanganan namanya bukan pencegahan lagi. Begitu sudah terjadi, langsung lah periksa jangan sampai terlambat. Kemudian kita laksanakan fogging fokus di lokasi yang terkena, jadi perlu kami luruskan bahwa fogging fokus ini bukan hal yang utama, tapi hal yang utama adalah pencegahan diawal. Kalau fogging itu kan hanya membunuh nyamuk dewasa, jentik-jentik dan telur nya tidak. Sehingga dua tiga hari kemudian bisa muncul lagi nyamuknya," pungkasnya.

Sepanjang 2023, Sebanyak 10 Warga Mempawah Meninggal Akibat DBD

(*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved