DKPTPHP Sanggau Sebut Pasokan Sayur di Sanggau Sebagian Didatangkan Dari Luar
"Luar biasa dalam group PH ARITA itu sendiri mereka banyak memberikan laporan bahwa mereka menanam dan memanen," jelasnya.
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perikanan (DKPTPHP) Kabupaten Sanggau Kubin mengatakan bahwa semua jenis sayuran di pasar di Kabupaten Sanggau, dominan masih didatangkan dari luar Sanggau.
"Terutama bawang putih dan merah ini masih dari Jawa. Kalau cabai, sebetulnya di Sanggau sudah ada produksi sendiri. Tapi dikumpulkan di Sosok, Kecamatan Tayan Hulu. Oleh pengumpul disana, karena mereka punya jaringan pemasaran di Pasar di Pontianak. Ketika ada suatu Kabupaten yang memerlukan jumlah cabai yang banyak maka disebarkan disana dalam waktu cepat,"katanya belum lama ini.
Begitu juga sebaliknya, jika di Sanggau ini kekurangan bahan pangan sayuran, maka juga akan cepat untuk distribusikan ke Sanggau.
"Dominan sayur masih didatangkan dari luar Sanggau, baik dari Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Bengkayang dan dari Singkawang. Selain sayuran, juga termasuk produk-produk perikanan, terutama hasil ikan laut," jelasnya.
Pihaknya lanjut Kubin, juga mendata melalui penyuluh pertanian, dalam rangka mengisi data statistik hortikultura. Dari data itu, ada enam Kecamatan yang sudah mampu memenuhi ketersediaan sayur setengah dari kebutuhan mereka.
Baca juga: Bupati Paolus Hadi dan Wabup Yohanes Ontot Hadiri Festival Jheg Bumih III IKBM
"Artinya setengahnya tetap didatangkan dari luar Kecamatan itu, misalnya Kecamatan Kapuas di luar kota Sanggau mereka tetap ada produksi sayur lokal mereka. Dan sudah bisa memenuhi kebutuhan domestik mereka, tapi belum bisa memenuhi kebutuhan Kota Sanggau secara keseluruhan,"jelasnya.
Upaya yang dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan sayuran lokal di Sanggau lanjut Kubin, melalui program perkampungan hortikultura asri dan tertata (PH ARITA).
"Pemda Sanggau juga membantu penyediaan bibit cabai, dalam program ini bukan hanya dinas saja yang melakukannya tapi seluruh pemerintahan desa. Semacam gerakan begitu, yaitu menggunakan 20 persen dana desa untuk sektor pangan. Dengan memanfaatkan pekarangan mereka dalam rangka penyediaan sayur lokal bagi kebutuhan rumah tangga. Ini sangat efektif sekali,"ujarnya.
Tentu untuk pembinaan teknik budi dayanya yaitu dari penyuluh lapangan, para pihak yang mempunyai pengalaman dan kemampuan dalam rangka tanam menanam.
"Luar biasa dalam group PH ARITA itu sendiri mereka banyak memberikan laporan bahwa mereka menanam dan memanen," jelasnya.
Selain program daerah juga ada program dari pemerintah pusat yang namanya pemanfaatan pekarangan lestari (P2L). Ini juga masuk di Kabupaten Sanggau, masuk di kelompok wanita tani.
"Ini juga sangat efektif dalam rangka penyediaan pangan, sayuran bagi rumah tangga. Dalam program ini kan ada namanya aktivitas kelompok dengan lahan bersama, tetapi ada juga menanam sayur tadi, aktivitas anggota di rumahnya sendiri, menggunakan halaman sendiri, tanam dan panen sendiri. Tapi pembinaan mereka ini didalam kelompok, yang didalam kelompok mereka juga punya area tanam kelompok dan hasilnya untuk kelompok,"pungkasnya. (*)
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
| Polisi Cek Tumpahan Minyak CPO di Jalan Trans Kalimantan, Pastikan Lalu Lintas Aman di Tayan Hilir |
|
|---|
| 6 Peristiwa Terpopuler Kalbar! Heboh 12 Siswa di 2 SD di Putussibau Selatan Diduga Keracunan MBG |
|
|---|
| FAKTA-Fakta Dugaan Keracunan MBG 2 SD di Putussibau Selatan Kapuas Hulu, Gejala Awal Muntah-muntah |
|
|---|
| DUGAAN KERACUNAN MBG Terjadi di 2 SD di Putussibau Selatan Kapuas Hulu, 12 Anak Dilarikan ke RS |
|
|---|
| Korwil BGI Kapuas Hulu Siap Bertangungjawab Pada Pasien Dugaan Keracunan MBG |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/Perikanan-DKPTPHP-Kabupaten-Sanggau-Kubin.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.