Pendapatan Anak Jalanan di Pontianak Bisa Capai Ratusan Ribu dalam 1 Jam

Trisnawati mengatakan pendapatan anak punk, pengamen dan badut di Kota Pontianak ini bisa mencapai hingga ratusan ribu rupiah.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FILE
Kepala Dinas Sosial (Kadissos) Kota Pontianak drg Trisnawati dalam Tribun Pontianak Podcast edisi Senin 9 Oktober 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Sosial (Kadissos) Kota Pontianak, drg Trisnawati mengungkapkan pendapatan luar biasa para Gepeng dan Anak Jalanan seperti anak punk, pengamen, pengemis hingga badut di Kota Pontianak.

"Anak punk, pengamen, badut, itu penghasilannya memang luar biasa," katanya dalam TribunPontianak Podcast (Triponcast) edisi Senin 9 Oktober 2023.

Trisnawati mengatakan pendapatan anak punk, pengamen dan badut di Kota Pontianak ini bisa mencapai hingga ratusan ribu rupiah hanya dalam tempo waktu beberapa jam saja.

"Dan kemarin sempat juga yang kita lakukan pembinaan, karena sudah diamankan oleh Satpol-PP dan diserahkan ke kami Dinas Sosial hasilnya ya luar biasa yang mereka dapatkan, sehari itu dengan berapa jam saja mereka beraktivitas sudah bisa dapat ada yang Rp 160 ribu, Rp 200 ribu, hanya berapa jak," ungkapnya.

"Ibaratnya begini, kalau seandainya di 1 lampu merah saja dia berdiri, lampu merah itu kan per menit atau 30 detik ya, dari sekian banyak pengendara di 1 menit itu mereka dapat Rp 2 ribu saja, 1 jam berarti kan 60 menit dikalikan Rp 2 ribu sudah 120 ribu, kadang-kadang orang ada yang berbaik hati, ingin memberi, kasihan karena tadi anak kecil atau orang tua, merasa iba, pasti ada yang bisa ngasi Rp 5 ribu, Rp 10 ribu, bahkan lebih, jadi kalau 1 menit Rp 2 ribu kalikan 1 jam Rp 120 ribu, sudah sama gajinya dengan pegawai negeri, kalau di kalikan berapa jam itu luar biasa penghasilannya," paparnya.

Kadissos Trisnawati Miris dan Sedih Banyak Gepeng dan Anak Jalanan di Pontianak

Pengemis hingga Anak Jalanan Masih Marak di Pontianak, Kasi Uang Bakal Kena Sanksi

Di sisi lain, kata Trisnawati, kecenderungan masyarakat yang mudah kasihan dan ingin memberi juga membuat para anak punk, pengamen, badut dan semacamnya jadi tumbuh subur di Kota Pontianak.

"Ya artinya ini masalah sosial yang memang harus kita sama-sama pecahkan, bukan kita tidak dibolehkan memberi, tapi memberinya tidak di tempat-tempat yang tadi bisa mengakibatkan hal-hal yang tidak kita inginkan," tuturnya.

Sejatinya, lanjutnya Trisnawati, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk menangani permasalahan ini.

Namun, aktivitas anak punk, pengamen, badut dan semacamnya terus bermunculan.

"Ada yang memang sudah dipulangkan kembali lagi, dan ini orang-orangnya itu-itu juga, yang di jalanan itu saya sampai hafal nama-nama mereka, dan mereka kalau ketemu saya manggilnya bunda, maaf bunda maaf bunda katanya, tolong saya bilang kan sudah janji sama bunda, karena biasanya sudah saya bina selama 2 bulan di PLAT (Pusat Layanan Anak Terpadu)," tandasnya.

(*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved