UMKM Binaan YDBA, Produk Sambal Lele Jajaki Ekspor ke Korea Selatan

Penjualan kami terdongkrak, yang sebelumnya hanya puluhan juta Rupiah per tahun, kini sudah miliaran Rupiah

Editor: Nina Soraya
Dok/YDBA
oordinator Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Cabang Sangatta Hendra (kiri) berbincang dengan pemilik UMKM Pawon Q yang juga pengurus Koperasi Olahan Kuliner Sangatta (Okusa) Nur Endang di Sangatta, Kalimantan Timur, Minggu 1 Oktober 2023. 

Ikan lele sangat digandrungi warga Sangatta yang mayoritas adalah pendatang. Selama ini, pencinta ikan lele menikmatinya dalam bentuk sajian panas atau siap saji di warung-warung tertentu.

Baca juga: Besok TikTok Shop Resmi Tutup Layanan Per 4 Oktober 2023

“Kami berpikir bagaimana bisa memenuhi pencinta lele dan sambal. Kami buat sambal lele, dengan kemasan berbeda.

Ini menjadi inovasi baru, karena biasanya yang kita temui adalah sambal tuna, udang, atau cumi. Sekarang ada sambal lele,” tutur Hendra.

Dijelaskan, dari hasil budidaya yang tidak terserap di pasar, seperti ikan lele yang ukurannya terlalu besar, atau beratnya tidak seimbang, bisa dialihkan menjadi produk nilai tambah.

Berupa sambal, keripik, dan abon lele. Proses pengerjaannya, pasokan lele dari UMKM perikanan dikirim ke UMKM home industry Pawon Q.

Sebelumnya, Chief Executive YDBA Sigit Kumala mengatakan, YDBA memastikan akan terus membina dan memperkuat pelaku UMKM agar bisa mandiri, bahkan mampu go global.

Hal itu dilakukan sebagai misi YDBA ikut mensejahterakan masyarakat.

Upaya YDBA mensejahterakan masyarakat lewat pendampingan kepada UMKM lokal di berbagai daerah di Tanah Air.

Pendampingan itu dilakukan dengan filosofi “Berikan Kail Bukan Ikan.”

Sigit menjelaskan, sejak 1980 hingga saat ini, YDBA sudah membina sekitar 12.000 UMKM.

Dari ribuan UMKM itu, sebagian besar sudah mandiri. Saat ini, tinggal sekitar 2.100 UMKM yang aktif didampingi YDBA.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved