BKD dan KPP Pratama Pontianak Gelar Workshop Packaging dan Branding

Desy berharap dengan ilmu yang didapatnya ini bisa diterapkan pada usaha yang digelutinya.

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Workshop dengan tema meningkatkan penjualan makanan dan minuman melalui packaging dan branding bagi wajib pajak pelaku usaha kuliner. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dalam rangka mendorong pengembangan usaha wajib pajak restoran, rumah makan, kantin, kafe, katering dan sejenisnya, Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Pontianak bekerja sama dengan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pontianak menggelar workshop dengan tema  'Meningkatkan Penjualan Makanan dan Minuman Melalui Packaging dan Branding' di Hotel G Pontianak, Senin 2 Oktober 2023.

Kepala BKD Kota Pontianak Amirullah menerangkan, workshop yang digelar ini merupakan bagian dari Program Business Development Service (BDS) yang ditujukan bagi pelaku usaha kuliner yang juga merupakan wajib pajak.

Tujuannya untuk menambah wawasan para pelaku usaha mengenai pentingnya pengemasan dan merek dagang terutama usaha kuliner. 

"Para peserta tentunya akan dibekali materi-materi bagaimana kiat dan strategi jitu dalam packaging dan branding usaha yang digeluti para wajib pajak ini," terangnya.

Menurutnya, packaging dan branding sangat penting karena mereka menciptakan citra dan kesan pertama kepada pelanggan atau customer.

Baca juga: Penemuan Mayat Tamu Hotel di Pontianak: Tak Ditemukan Tanda Kekerasan

Selain itu, packaging yang menarik dan branding yang kuat menjadikan pembeda dari usaha sejenis. 

"Begitu pentingnya packaging dan branding bagi sebuah usaha karena sangat mempengaruhi dalam meningkatkan penjualannya," imbuh Amirullah.

Satu di antara peserta, Desy Wahyu Utami, pengusaha kue dan katering, mengatakan, banyak manfaat yang diperolehnya selama mengikuti pelatihan ini.

Diantaranya bagaimana merancang kemasan lebih menarik dan mampu memikat para pelanggan.

Demikian pula branding atau logo harus mencerminkan identitas usaha yang dimiliki.

"Dengan packaging dan branding yang menarik, tentu setiap orang yang melihatnya langsung tahu dengan produk yang dijual," ucapnya.

Desy berharap dengan ilmu yang didapatnya ini bisa diterapkan pada usaha yang digelutinya.

Tentunya dalam membangun sebuah branding, butuh konsistensi pada produk makanan dan minuman yang dijual.

Dengan demikian brand usaha itu melekat di hati para pelanggan sehingga ketika melihat brand ini, mereka sudah tahu keunggulannya.

"Saya berharap dengan adanya pelatihan ini bisa meningkatkan omzet penjualan saya," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved