Program JKN Kembalikan Senyum Sigit Novrian

Khawatir dengan kondisinya Sigit yang tak kunjung pulih, keluarganya kemudian membawanya berobat ke Rumah Sakit untuk melakukan konsultasi dokter.

Editor: Mirna Tribun
TRIBUNFILE/ISTIMEWA
Sigit Novrian (36) salah satu peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) asal Kabupaten Bengkayang. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, BENGKAYANG - Penyakit datang bisa kapan saja tanpa dapat diprediksi waktunya. Untuk itu sangat lah penting bagi masyarakat memiliki jaminan kesehatan sebagai persiapan jika sewaktu-waktu jatuh sakit.

Hal ini yang dialami oleh Sigit Novrian (36) salah satu peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) asal Kabupaten Bengkayang.

Sigit menceritakan bahwa dirinya beberapa hari yang lalu, ia sempat sesak nafas terus menerus.

Sigit mengatakan ia sudah minum obat namun sesak yang dideritanya tidak kunjung reda, selain itu juga disertai dengan demam tinggi.

Khawatir dengan kondisinya Sigit yang tak kunjung pulih, keluarganya kemudian membawanya berobat ke Rumah Sakit untuk melakukan konsultasi dokter.

“Dada saya terasa sesak dan susah bernapas hingga hampir saja membuat saya kehilangan kesadaran saat penyakit yang telah lama saya derita kembali menyerang tadi malam. Saya segera minum obat yang selalu tersedia di dalam tas saya. Setelah menunggu beberapa saat namun tak ada perubahan yang berarti, saya segera dilarikan ke instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah Drs. Jacobus Luna, M.Si Kabupaten Bengkayang oleh istri saya, untuk mendapat penanganan dari dokter,” ujar Sigit.

Sempat Panik Anak Masuk IGD, Syarif Abdul Hadi Andalkan Program JKN

Sigit menambahkan, ketika sudah diperiksa oleh dokter, ternyata ia harus mendapat penanganan lebih lanjut, sehingga harus di rawat inap.

Betapa bersyukurnya ia pada saat itu, karena sudah terdaftar Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 

Sigit juga menjelaskan selama menggunakan Program JKN, ia tidak pernah mendapatkan perbedaan perlakuan dengan pasien lain. Ketika ke dokter dan konsul beberapa kali ia juga dilayani dengan baik.

Sigit mendapatkan informasi yang jelas tentang sakitnya dan beberapa tindakan dokter yang harus ia jalani itu membuatnya cukup tenang melalui proses tahap demi tahap.

“Dokter memberikan tindakan nebulizer. Beberapa saat kemudian napas saya mulai terasa lega dan berangsur kembali normal. Lalu dokter menyarankan untuk diopname, untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter spesialis paru. Senang rasanya saya menjadi peserta JKN, selama saya berobat dari perawat hingga dokter tidak pernah di beda-bedakan antara pasien JKN dengan pasien umum. semua berjalan dengan baik sehingga saya bisa menarik nafas dengan baik lagi,” jelas Sigit. 

Sigit juga menceritakan bahwa pelayanan Kesehatan yang ia dapatkan sudah cukup baik, para Dokter dan Perawat yang melayani juga sangat ramah.

Saat ini kondisi Sigit juga sudah berangsur pulih dan kian membaik. Keceriaan di raut muka Sigit pun sudah nampak.

Sigit pun berharap, program JKN ini bisa terus ada sehingga bisa menolong masyarakat lain yang memiliki kondisi serupa dengan Sigit.

Tidak hanya penyakit Sigit tetapi juga seluruh peserta dari berbagai kelompok usia dan kalangan yang memang membutuhkan pengobatan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved