Dampak Kemarau, Kapal Bandong Pengangkut Logistik Sudah 2 Bulan Bertambat di Dermaga Pontianak

Kendala utamanya air Kapuas sedang surut, jadi tidak bisa lewat, jadi sungai dangkal, pasir naik orang kerja emas, jadi kita susah mau lewat

Penulis: Ferryanto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ferryanto
Sejumlah Kapal Bandong yang ditambatkan di Dermaga Kapuas Indah Pontianak, Kapal Bandong Pengakut Logistik di daerah perhuluan Kalbar tersebut sudah lebih dari dua bukan tidak beroprasi karena air sungai Kapuas Surut. Sabtu 23 September 2023. Tribun Pontianak Ferryanto 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID. PONTIANAK - Akibat kemarau, Kapal Bandong pengangkut logistik di Kalimantan Barat sudah lebih dari dua bukan tidak beroperasi.

Di Dermaga Kapuas Indah, terlihat sejumlah Kapal Bandong ditambatkan secara berjajar, Sabtu 23 September 2023.

Kapal Bandong di Kalbar sendiri merupakan Kapal pengangkut berbagai bahan pokok, tidak hanya itu Kapal inipun juga mengangkut berbagai material bangunan serta berbagai perkakas yang dibutuhkan masyarakat di daerah terpencil Kalbar.

Gino Jono, Nahkoda Kapal KM Fortuna Jaya dan Taruna Jaya mengungkapkan bahwa sudah dua bulan tiga belas hari ia menambatkan Kapalnya di Dermaga Kapuas Indah Pontianak.

"Kendala utamanya air Kapuas sedang surut, jadi tidak bisa lewat, jadi sungai dangkal, pasir naik orang kerja emas, jadi kita susah mau lewat," ungkapnya.

Baca juga: Berawal Nulis Hingga Viral Konten Wisata, Siti Mustiani Bagi Tips Jasi Konten Kreator

Bila air sedang surut, Kapal Bandong bermuatan tidak dapat dipaksa atau nekat berangkat, karena draft Kapal Bandong rata antara tiga hingga empat meter, bila dipaksa maka akan menyebabkan kandas bahkan kebocoran kapal.

"Tahun lalu tidak ada kemarau, lancar bisa jalan terus, sudah tiga tahun lancar, baru tahun ini kemarau, jadi air di hulu surut," katanya yang sudah 30 tahun bekerja di Kapal Bandong.

Dirinya pun tidak dapat memprediksi kapan akan berangkat mengantar logistik ke daerah perhuluan Kalbar.

"Tergantung informasi dari hulu bagaimana, bila air sudah aga naik baru kita berangkat, kalau belum masih ditambatkan dulu," tuturnya.

Ia menjelaskan, jalur pengiriman logistik kapal yang dinahkodainya yakni melintasi Kabupaten Sanggau, Sekadau, Sintang hingga ke Putussibau, dimana tiap Kabupaten terdapat sejumlah titik pemberhentian, dengan estimasi 24 hari perjalanan pergi dan pulang.

Daerah yang paling ia waspadai karena airnya dangkal ialah ketika masuk ke daerah Sanggau hingga Sintang, khusus daerah Sintang kondisi sungai ia katakan kerab lebih dangkal dari daerah lainnya, sehingga dibutuhkan kewaspadaan extra ketika melintasi daerah tersebut. (*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved