PLTN Pertama di Indonesia

Beda Pandangan Pj Gubernur Kalbar dengan Walhi soal Wacana Pembangunan PLTN di Bengkayang

Wacana tersebut pun mengundang banyak pendapat dari kalangan Pemerintah Daerah, Lembaga Lingkungan hingga ahli.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Kompas.com
Ilustrasi PLTN. 

"Sehingga tidak heran bila industri keruk sumberdaya alam terus terjadi yang diiringi dengan potensi risiko sosial dan lingkungannya yang kerap tidak diperhitungkan," tambahnya.

Lebih lanjut, Hendrikus Adam menilai PLTN bukan solusi bagi kebutuhan pemerataan energi listrik yang murah, aman, bersih dan berkeadilan disaat potensi energi terbarukan masih berlimpah dan belum dioptimalkan penggunaannya. 

Ia menjelaskan inisiatif pembangunan PLTN pada satu sisi hanya menjadi interest segelintir orang yang lebih ditujukan untuk kepentingan industri, namun dikemas sebagai solusi ketahanan energi nasional. 

Disebutkan Adam, pembangunan PLTN yang mahal serta waktu pembangunan lama dapat berpotensi menciptakan ketergantungan teknologi kepada negara penyedia teknologi. 

Selain itu katanya, PLTN membutuhkan kapasitas institusi yang tinggi dan excellent untuk membangun, mengelola, mengawasi, serta mengurus limbah dan menangani post-closing (decommissioning). 

"Tentu tidak sesederhana yang dibayangkan dan dengan demikian risikonya juga jauh lebih besar dan berbahaya untuk jangka panjang yang tidak layak diwariskan pada generasi mendatang," jelas Adam saat dihubungi, Sabtu 16 September 2023.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved