PLTN Pertama di Indonesia

Pengamat Apresiasi Langkah Awal Pj Gubernur Kalbar soal Rencana Pembangunan PLTN Pertama

Herman Hofi menjelaskan, investasi asing juga kian berkembang di Kalbar sehingga pasokan listrik akan sangat dibutuhkan dan semakin besar. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Pengamat Kebijakan Publik, Herman Hofi Munawar. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dewan Energi Nasional (DEN) telah mengkaji potensi lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Indonesia dan menyebutkan wilayah terbanyak ada di Kalimantan Barat.

Kajian tersebut disambut baik oleh Pj Gubernur Kalbar, Harisson yang mengaku Pemerintah Provinsi Kalbar akan siap memfasilitasi terkait pembangunannya.

Menanggapi hal itu, Pengamat Kebijakan Publik, Herman Hofi Munawar mengaku sangat mengapresiasi tanggapan Pj Gubernur Kalbar dan menyebutkan keputusan tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik di Kalbar.

"Satu langkah cerdas yang dilakukan Pj Gubernur Kalbar, tidak hanya sebatas mendorong tetapi juga siap untuk memfasilitasi hadirnya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Kalbar," katanya kepada TribunPontianak.co.id, Rabu 13 September 2023.

Dampak Positif dan Negatif Jika Pembangunan PLTN Pertama di Indonesia di Bengkayang Terealisasikan

Selain itu, ia juga mengatakan tentu masyarakat Kalbar akan sangat bergembira dengan adanya wacana pembangunan PLTN di Kalbar, karena memiliki luasan wilayah 1,5 kali dari pulau jawa dengan kondisi perekonomian yang semakin menggeliat diberbagai pabrik dan berbagai industri yang semakin banyak.

Herman Hofi menjelaskan, investasi asing juga kian berkembang di Kalbar sehingga pasokan listrik akan sangat dibutuhkan dan semakin besar. 

"PLN dan PLTU belum mampu memenuhi kebutuhan industri dan masyarakat. Kekurangan pasokan listrik ini tentu akan menghambat investasi dan juga kebutuhan masyarakat secara umum belum terpenuhi," jelasnya.

Menurutnya, jika terus seperti ini adanya dan tidak ada terobosan yang signifikan penyiapan dari PLN maupun PLTU pasokan listrik maka Kalimatan Barat akan bermasalah dalam berbagai aspek. 

"Tidak mungkin kita selalu ketergantungan dengan negara tetangga kuching. Pasokan tenaga listrik Kalbar saat ini sudah tidak memadai lagi untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi seluruh wilayah Kalbar baik industri dan kebutuhan masyarakat," ungkapnya.

Pantai Gosong dan Pulau Semesak Bengkayang Jadi Usulan PLTN Pertama di Indonesia

Kondisi Pantai Gosong dan Semesak Bengkayang yang diusulkan jadi lokasi PLTN pertama di Indonesia, Selasa 12 September 2023.
Kondisi Pantai Gosong dan Semesak Bengkayang yang diusulkan jadi lokasi PLTN pertama di Indonesia, Selasa 12 September 2023. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Zulfikri)

Masih menurutnya, dengan memperhatikan perkembangan industri dan tingkat kebuntuan masyarakat ketahanan energi di Kalbar dalam situasi krisis, karena kebutuhan energi di 14 kabupaten/kota seringkali tidak dapat terpenuhi dengan baik.

Di sisi lain, ia juga mengatakan terkait dengan adanya pro-kontra kehadiran PLTN ini merupakan hal yang wajar.

Lantaran dijelaskannya pihak kontra tersebut mengkhawatirkan efek dari PLTN seperti yang pernah terjadi dibeberapa negara yang mengalami bencana kebocoran nuklir.

"Hal ini tentu saja dapat dimaklumi karena adanya rasa takut dari sebagain masyarakat. Untuk mengantisipasi dampak negatif PLTN ini perlu adanya pengkajian yang mendalam, sehingga dapat meminimalisasi dampak negatif terhadap lingkungan hidup," tuturnya.

Kendati demikian, ia juga menyebutkan pemerintah perlu memberikan penjelasan dan garansi atau jaminan pada masyarakat bahwa PLTN cukup aman.

"Karena PJ Gubernur siap memfasilitasi  kehadiran PLTN di kalbar semoga pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan perencanaan ini menyambut semangat PJ Gubernur ini untuk direalisasikan. Karena wacana ini sudah cukup lama didengungkan oleh beberapa penggiat PLTN ini semoga sebelum Pilpres dapat diwujudkan," harapnya.

(*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved