PLTN Pertama di Indonesia
Beda Pandangan Pj Gubernur Kalbar dengan Walhi soal Wacana Pembangunan PLTN di Bengkayang
Wacana tersebut pun mengundang banyak pendapat dari kalangan Pemerintah Daerah, Lembaga Lingkungan hingga ahli.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, BENGKAYANG - Kawasan laut sekitar Pantai Gosong dan Pulau Semesak, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat digadang-gadang akan menjadi lokasi pembangunan Perusahaan Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Indonesia.
Kawasan laut sekitar Pantai Gosong dan Pulau Semesak itu menjadi lokasi yang paling potensial dari 28 wilayah lainnya yang direkomendasikan sebagai lokasi pembangunan PLTN.
Wacana tersebut pun mengundang banyak pendapat dari kalangan Pemerintah Daerah, Lembaga Lingkungan hingga ahli.
Pj Gubernur Kalbar, Harisson menegaskan Pemerintah Provinsi Kalbar akan memfasilitasi terkait pembangunan PLTN tersebut.
"Tentang pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ini, Pemerintah Provinsi akan memfasilitasi dan tentunya akan kita kaji lagi dampak lingkungannya," kata Harisson kepada TribunPontianak.co.id saat dihubungi pada Selasa 12 September 2023.
• Wacana Pembangunan PLTN di Bengkayang, Walhi Kalbar Nilai Potensi Resiko Harus Jadi Perhatian
Harisson menyebut teknologi nuklir sendiri sebenarnya sudah cukup aman dan sudah dicoba untuk alat-alat diagnostik kedokteran di rumah sakit.
"Sebenarnya sudah kita coba juga untuk alat-alat diagnostik itu di RSUD dr Soedarso itu sudah menggunakan diagnostik kedokteran nuklir dan aman," jelasnya.
Namun pandangan Harisson berbeda dengan Kadiv Kajian dan Kampanye Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalbar, Hendrikus Adam yang menyebut kalau pernyataan sang Pj Gubernur Kalbar tersebut perlu diluruskan.
"Pernyataan Pj Gubernur Kalbar, 6 hari seusai dilantik yang secara substansi mau mengatakan bahwa penggunaan teknologi nuklir sudah cukup aman sebagaimana penggunaan alat diagnostik kedokteran yang digunakan di rumah sakit mengandung sesat pikir yang perlu diluruskan," katanya kepada TribunPontianak.co.id, Jumat 15 September 2023.
Adam juga memberikan perumpamaan karena menyamakan penggunaan energi nuklir untuk medis dengan wacana pendirian PLTN ibarat dua sisi mata uang, serupa tapi secara substansi berbeda.
"Bapak Pj Gubernur terlihat ngegas entah apa motifnya, baru 6 hari seusai dilantik lantas buka suara soal dukungan terhadap PLTN di Kalbar," ungkap Adam.
Lebih lanjut Adam menjelaskan seperti halnya makanan, sumber energi nuklir berbahan uranium bukan satu-satunya pilihan menu santapan yang mau tidak mau harus dinikmati.
"Ibaratkan ada banyak pilihan makanan yang lebih prioritas, lebih baik, aman, sehat dan berkelanjutan dari alam yang perlu dikelola dan optimalkan," katanya.
• Pengamat Apresiasi Langkah Awal Pj Gubernur Kalbar soal Rencana Pembangunan PLTN Pertama
Karenanya, dijelaskan Adam PLTN mestinya bukan pilihan mendesak di tengah alpanya upaya untuk mengoptimalkan sumber energi terbarukan yang melimpah.
"Anehnya, alih-alih akan mengoptimalkan potensi energi terbarukan, bahan mentah sumber energi listrik seperti batubara misalnya, lebih banyak yang diekspor ketimbang dipakai sendiri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri," ungkapnya.
TribunBreakingNews
PLTN
Bengkayang
Perusahaan Listrik Tenaga Nuklir
Kalimantan Barat
Harisson
RSUD dr Soedarso
Hendrikus Adam
Pj Gubernur Kalbar Sebut Teknologi Nuklir Cukup Aman, Walhi: Perlu Diluruskan |
![]() |
---|
Wacana Pembangunan PLTN di Bengkayang, Walhi Kalbar Nilai Potensi Resiko Harus Jadi Perhatian |
![]() |
---|
Pengamat Apresiasi Langkah Awal Pj Gubernur Kalbar soal Rencana Pembangunan PLTN Pertama |
![]() |
---|
Dampak Positif dan Negatif Jika Pembangunan PLTN Pertama di Indonesia di Bengkayang Terealisasikan |
![]() |
---|
Pantai Gosong dan Pulau Semesak Bengkayang Jadi Usulan PLTN Pertama di Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.