Bupati Muda Hadiri Replikasi Inovasi CMS Desa di Ketapang
Pengelolaan dana desa secara tunai, ujarnya, membuat cukup banyak hal yang merugikan kondusivitas daerah.
Penulis: Hadi Sudirmansyah | Editor: Try Juliansyah
Bupati Muda menyebut desa adalah jangkar-jangkar dari suatu negara.
Sehingga sangat tepat jika pembangunan negara dimulai dari pinggiran yakni desa.
“Inilah dasarnya bahwa dengan desa itu dikelola lebih baik, maka tidak banyak terjadi konflik politik lokal yang akan merugikan kita. Jadi kita tidak capek menghabiskan energi untuk urusan itu,” ujarnya.
Muda menegaskan inovasi transaksi nontunai akan memperkuat desa dan meningkatkan kualitas Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di desa serta menurunkan angka kemiskinan ekstrem.
“Makanya CMS desa ini bukan sesuatu yang kemudian malah mempersulit. Tetapi ini adalah langkah yang justru membuat desa itu betul-betul dapat melipat ruang dan waktu. Transformasinya terjadi dari manual ke digital, dari tunai ke nontunai, dari yang tadinya serba kurang transparan menjadi transparan, dan lebih menutup celah-celah penyalahgunaan. Kalau sudah tunai maka risikonya juga tinggi. Maka pencegahan itu jauh lebih baik. Saya yakin hal ini akan menjadi solusi dan peluang untuk mempercepat peningkatan kualitas dan kebahagiaan setiap rumah tangga di seluruh penjuru desa di Kabupaten Ketapang,” pungkasnya. (*)
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
Cegah Kasus Keracunan, Wakil Wali Kota Pontianak Tegaskan Standar Higienis Program MBG |
![]() |
---|
Diduga Sopir Mengantuk, Truk Kontainer Hilang Kendali dan Alami Kecelakaan di Bengkayang |
![]() |
---|
Hadiri Extravaganza dan Apresiasi Duta Genre, Ini Pesan Wabup Susana Herpena |
![]() |
---|
Pengamat Hukum Nilai Lemahnya Pengawasan Jadi Celah Hukum Program MBG |
![]() |
---|
Bupati Sintang Minta Masyarakat Kurangi Plastik Sekali Pakai, Ajak Galakkan Aksi Bersih Lingkungan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.