Jabatan Gubernur Berakhir

Aktivitas Baru Sutarmidji Usai Berhenti jadi Gubernur Kalbar Mulai Hari Ini 5 September 2023

Mulai hari ini Selasa 5 September 2023, Sutarmidji resmi tak lagi jadi Gubernur Kalimantan Barat.

Editor: Rizky Zulham
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIZKY ZULHAM
Aktivitas Baru Sutarmidji Usai Berhenti jadi Gubernur Kalbar Mulai Hari Ini 5 September 2023. 

"Sehingga pembenahan-pembenahan ini tidak saya klaim 100 persen sudah baik, tapi setidaknya progresnya jauh lebih baik dari sebelum-sebelumnya, dan tingkat kepercayaan masyarakat pada Soedarso lebih baik, buktinya dari sisi pendapatan Soedarso besar," jelasnya.

Kemudian pada pembangunan infrastruktur jalan, dari 49,71 persen jalan mantap saat awal jabatannya, pada akhir tahun 2023 diperkirakan bisa mencapai 78 persen.

"Nah artinya kita bisa memperbaiki hampir 30 persen dalam waktu 5 tahun, ini sebenarnya suatu prestasi yang sangat-sangat bagus, kalau klaim kita ya," ucapnya.

"Dan banyak lagi yang kita perbaiki, termasuk misalnya penataan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tampilan tata kelola pemerintahan. Nah PAD itu dari Rp 1,7 T ketika kita mulai, sekarang per akhir tahun ini perubahan anggaran yang sudah disusun KUA PPAS nya itu Rp 3,26 T dari Rp 1,7 T," jelasnya.

Lebih lanjut, Sutarmidji menjelaskan pemerintahannya berjalan efektif hanya 3 tahun lebih sedikit.

Hal tersebut dikarenakan karena di tengah perjalanan pemerintahannya diserang oleh Pandemi Covid-19.

Meskipun demikian, dengan keterbatasan-keterbatasan akibat pandemi, kata Sutarmidji, pembangunan di seluruh Kalbar terus berjalan.

Ucapkan Selamat Atas Pelantikan Pj Gubernur Kalbar, Ini Pesan Bupati Sanggau Paolus Hadi

"Kondisi Covid 2 tahun itu kita tidak bisa apa-apa, pendapatan menurun, tapi pembangunan tetap jalan dengan keterbatasan-keterbatasan," ucapnya.

Sutarmidji mengungkapkan selam covid Pemprov Kalbar kehilangan banyak anggaran akibat dari pengurangan Dana Alokasi Umum (DAU), menurunnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan sebagainya.

"Itu bisa setara dengan kalau kita buat jalan itu hampir 100 KM, artinya kalau Rp 8 M per KM itu kita bisa kehilangan sekitar Rp 800-an M," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved