Kantongi Data Pemilik Lahan, Gubernur Kalbar Sebut Penegakan Hukum Harus Dilakukan

Sutarmidji bahkan menyebutkan dari data pemilik tersebut juga tersisipkan nama pemilik lahan yang sudah mendapatkan sangsi.

|
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ferlianus Tedi Yahya
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji saat diwawancarai setelah Upacara Kenaikan Bendera Kemerdekaan RI ke-78, yang berlangsung di Halaman Kantor Gubernur, Kamis 17 Agustus 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyebutkan pihaknya sudah mengantongi data pemilik lahan yang terbakar dan akan melakukan pencocokan koordinat dan siap untuk melakukan pemeriksaan.

"Untuk Pemilik lahan kita sudah ada data-datanya dan masih dicocokkan benar tidak kordinat itu dan sebagainya nanti juga akan turun kelapangan," katanya saat diwawancarai setelah Upacara HUT 78 Kemerdekaan RI di Kantor Gubernur, Kamis 17 Agustus 2023.

Tak hanya itu, Sutarmidji bahkan menyebutkan dari data pemilik tersebut juga tersisipkan nama pemilik lahan yang sudah mendapatkan sangsi di tahun 2019 lalu dan akan diperiksa kembali.

"Bahkan ada dulu ditahun 2019 sudah dikenakan denda oleh Makhamah Agung 900an miliar lebih, itu saya dengar dari KLHK terjadi lagi kebakaran disitu sekitar 800 hektare, saya bilang periksa lagi dan itu harus ditindak lagi," jelasnya.

Sumber Air Jadi Masalah Pemadaman Karhutla di Kalbar, Sutarmidji Sebut Sudah Buat Embung

Selain lahan perusahaan kebakaran hutan ini juga dihadapkan langsung dengan musim tanam dan juga tetap harus menjaga ketersediaan beras.

"Karena kita ini bukan lumbung beras Indonesia, kita juga masih mendatangkan dari luar dan produktif kita masih rendah. Kalau mau ditingkatkan itu tidak bisa lagi dengan cara dibakar, karena kalau dibakar itu hasilnya gitu-gitu aja," jelasnya.

Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan untuk proses penanaman padi tersebut seharusnya menggunakan mekanisasi.

"Masalahnya mekanisasi ini hanya daerah-daerah tertentu yang terlalu banyak peralatan produksinya, sementara daerah-daerah lain itu sangat minim dan ini juga harus dibantu penyediaannya supaya tidak terjadi pembakaran lahan," katanya.

"Ini yang harus kita selesaikan dan menyelesaikannya itu mulai dari hilir sampai ke hulunya, tidak hanya parsial itu tidak bisa dan akan mengulang seperti ini," tambahnya.

Produksi Air Bersih di Pontianak Masih Normal, Pemkot Antisipasi Destruksi Air Laut

Namun demikian, dengan adanya kondisi cuaca saat ini dikatakan Midji masih jauh lebih baik daripada tahun 2019 lalu yang sangat tebal, bahkan banyaknya pesawat yang delay dan tak bisa terbang akibat jarak pandang.

"Kondisi hari ini masih jauh lebih baik dari tahun 2019, pesawat hampir tidak ada yang delay, jarak pandang juga masih cukup bagus, saya lihat itu tadi malam wilayah Kubu Raya itu lebih bersih dari Pontianak, berarti ada juga kebakaran lahan di area Pontianak ini dan arahnya jauh dari laut artinya di daerah tenggara atau di selatan ini harus jadi perhatian Pemda," ungkapnya.

"Pontianak ini sedikit aja yang bakar lahan maka akan seperti ini, mudah-mudahan 2-3 hari ke depan ada hujan dan BNPB itu juga akan melakukan modifikasi cuaca tanpa kita minta mereka tetap akan lakukan itu karena SOP nya sudah ada," tambahnya.

Dengan adanya asap yang terjadi di Pontianak dan sekitarnya ia berharap masyarakat juga turut serta dalam menjaga lahannya agar tak membuka lahan dengan cara dibakar dan penegakan hukum dikatanyanya harus tetap dilakukan.

"Penegakan hukum harus dilakukan. Karena penegakan hukum ini kan banyak caranya dan ini perlu," tutupnya.

(*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved