Berita Viral

FAKTA Harga Beras Naik di Pasaran, Bulog Sebut Stok Beras Menipis hingga Dampak El Nino

Heboh harga beras naik di pasaran Indonesia disebabkan kondisi stok beras menipis mejadi Berita Viral hari ini Minggu 13 Agustus 2023.

Editor: Rizky Zulham
Dok. Kompas.com
Ilustrasi beras. 

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan, pihaknya telah menyerap gabah/beras dari petani dalam negeri dengan realisasi sampai dengan 10 Agustus 2023 mencapai 780.000 ton.

Ia mengatakan, langkah tersebut dilakukan menyusul turunnya produksi beras dalam negeri pada semester II dibandingkan semester I.

"Selain memaksimalkan penyerapan produksi dalam negeri, kami juga berkoordinasi secara intens dengan negara pengimpor untuk percepatan kedatangan beras impor ini ke Indonesia.

Dari penugasan sebanyak 2,3 juta ton (300 ton sisa penugasan tahun 2022 dan 2 juta ton penugasan tahun 2023) sudah terealisasi sebanyak 1,6 juta ton," kata Suyamto dalam keterangan tertulis, Jumat 11 Agustus 2023.

Suyamto mengatakan, pihaknya terus memaksimalkan seluruh instrumen sebagai langkah antisipasi menghadapi El Nino serta untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan dengan melibatkan kelompok tani, penggilingan tradisional, serta para stakeholder lainnya.

Ia memastikan berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah guna menjaga pemerataan ketersediaan stok.

"Menyikapi dampak El Nino ini masyarakat jangan khawatir, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 1,33 juta ton.

Disamping itu proses penyerapan produksi dalam negeri juga masih terus dilakukan dan masih ada sisa kontrak dan sisa kuota impor beras yang akan terus diupayakan bisa didatangkan lebih cepat ke Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut, Suyamto mengatakan, Bulog juga menjamin kebutuhan pangan khususnya beras akan terus tersedia terutama dalam kondisi rawan.

"Kebijakan pemerintah untuk mengimpor beras melalui Perum Bulog semakin memperkuat stok Cadangan Beras Pemerintah dan dipastikan memberikan dampak untuk menjaga stabilisasi harga beras dan menyikapi dampak El Nino," ucap dia.

Berdasarkan prediksi Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) musim kemarau tahun ini sudah berlangsung sejak Maret dengan titik puncak pada Agustus-September 2023.

Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menyebut daerah yang paling parah terdampak El Nino adalah Pulau Sumatera bagian tengah hingga selatan, Riau bagian selatan, Jambi, Lampung, Banten, hingga Jawa Barat.

Hal itu menurut dia terjadi lantaran daerah-daerah tersebut mengalami curah hujan yang sangat kecil.

Oleh karena itu, BMKG meminta kepada Kementerian Pertanian untuk melakukan upaya-upaya yang cepat mengingat Jawa Barat juga merupakan daerah yang memiliki banyak persawahan.

“Jawa Barat ini banyak sawah, kalau mereka terkena dampak El Nino yang cukup parah, maka harus melakukan langkah siaga, seperti mengelola air hujan, atau memanen air hujan seperti di Sulawesi Tengah,” ujar Ardhasena dalam acara Focus Group Discussion Musim Kemarau di Jakarta, Senin 7 Agustus 2023.

Dia menambahkan, hingga saat ini sudah 63 persen wilayah di Indonesia yang mengalami musim kemarau.

Adapun di antaranya adalah Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara Barat atau NTB, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara hingga Papua Selatan.

# Berita Viral

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved