Berita Viral
FAKTA Harga Beras Naik di Pasaran, Bulog Sebut Stok Beras Menipis hingga Dampak El Nino
Heboh harga beras naik di pasaran Indonesia disebabkan kondisi stok beras menipis mejadi Berita Viral hari ini Minggu 13 Agustus 2023.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Heboh harga beras naik di pasaran Indonesia disebabkan kondisi stok beras menipis mejadi Berita Viral hari ini Minggu 13 Agustus 2023.
Tak hanya itu bahan-bahan pangan lain seperti ayam, daging sapi, dan beras, dan gula mengalami kenaikan harga di sejumlah pasar.
Adapun, kenaikan harga beras dinilai paling mempersulit pedagang.
Misalnya Pasar Palmerah, Jakarta Barat dan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Rata-rata harga beras paling murah baik di Palmerah maupun Tanah Abang yang dijual beberapa pedagang dipatok Rp 9.000 per liter.
• Harga Beras di Pontianak Naik Sepekan Terakhir, Ternyata Segini Harga Eceran Tertingginya
Lebih mahal Rp 1.000 dari harga sebelumnya Rp 8.000 per liter. Kenaikan tersebut sudah bertahan selama tiga bulan sejak Mei 2023.
“Harga Rp 9.000 per liter, itu pun yang paling jelek kualitasnya. Beras ini yang paling bikin pusing pedagang,” ujar Pedagang Pasar Palmerah, Anto mengutip Kontan.co.id, Minggu 6 Agustus 2023.
Anto mengaku, kini dirinya sulit mendapatkan stok beras karena harga yang tinggi tersebut.
Sementara, daging sapi lokal untuk kualitas nomor 1 di jual rata-rata seharga Rp 140 ribu per kg dan harga ini dinilai terlalu mahal oleh pedagang. Sebab, harga tersebut menurunkan minat pembeli.
Pedagang berharap harga daging sapi tersebut bisa diturunkan, kalau bisa menjadi Rp 100 ribu/kg.
Sementara, harga gula pasir juga alami kenaikan sejak satu bulan terakhir. Saat ini harga gula dipatok sebesar Rp 15.000 per kg dari yang sebelumnya Rp 14.540 per kg pada Juli 2023.
Lalu, harga ayam broiler per ekor juga dinilai meningkat sejak Idul Fitri.
“Kalau harga ayam negeri sekarang mahal sejak lebaran, kira-kira 40 ribuan per ekor,” ujar Pedagang Pasar Tanah Abang, Hasan.
• Harga Beras di Pontianak Naik Sepekan Terakhir, Berikut Update Terbarunya
Bulog Sebut Dampak El Nino
Perum Bulog mempercepat realisasi impor beras dan penyerapan beras dari petani lokas sebagai upaya mengantisipasi dampak fenomena El Nino (Kemarau panjang).
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan, pihaknya telah menyerap gabah/beras dari petani dalam negeri dengan realisasi sampai dengan 10 Agustus 2023 mencapai 780.000 ton.
Ia mengatakan, langkah tersebut dilakukan menyusul turunnya produksi beras dalam negeri pada semester II dibandingkan semester I.
"Selain memaksimalkan penyerapan produksi dalam negeri, kami juga berkoordinasi secara intens dengan negara pengimpor untuk percepatan kedatangan beras impor ini ke Indonesia.
Dari penugasan sebanyak 2,3 juta ton (300 ton sisa penugasan tahun 2022 dan 2 juta ton penugasan tahun 2023) sudah terealisasi sebanyak 1,6 juta ton," kata Suyamto dalam keterangan tertulis, Jumat 11 Agustus 2023.
Suyamto mengatakan, pihaknya terus memaksimalkan seluruh instrumen sebagai langkah antisipasi menghadapi El Nino serta untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan dengan melibatkan kelompok tani, penggilingan tradisional, serta para stakeholder lainnya.
Ia memastikan berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah guna menjaga pemerataan ketersediaan stok.
"Menyikapi dampak El Nino ini masyarakat jangan khawatir, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 1,33 juta ton.
Disamping itu proses penyerapan produksi dalam negeri juga masih terus dilakukan dan masih ada sisa kontrak dan sisa kuota impor beras yang akan terus diupayakan bisa didatangkan lebih cepat ke Indonesia," ujarnya.
Lebih lanjut, Suyamto mengatakan, Bulog juga menjamin kebutuhan pangan khususnya beras akan terus tersedia terutama dalam kondisi rawan.
"Kebijakan pemerintah untuk mengimpor beras melalui Perum Bulog semakin memperkuat stok Cadangan Beras Pemerintah dan dipastikan memberikan dampak untuk menjaga stabilisasi harga beras dan menyikapi dampak El Nino," ucap dia.
Berdasarkan prediksi Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) musim kemarau tahun ini sudah berlangsung sejak Maret dengan titik puncak pada Agustus-September 2023.
Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menyebut daerah yang paling parah terdampak El Nino adalah Pulau Sumatera bagian tengah hingga selatan, Riau bagian selatan, Jambi, Lampung, Banten, hingga Jawa Barat.
Hal itu menurut dia terjadi lantaran daerah-daerah tersebut mengalami curah hujan yang sangat kecil.
Oleh karena itu, BMKG meminta kepada Kementerian Pertanian untuk melakukan upaya-upaya yang cepat mengingat Jawa Barat juga merupakan daerah yang memiliki banyak persawahan.
“Jawa Barat ini banyak sawah, kalau mereka terkena dampak El Nino yang cukup parah, maka harus melakukan langkah siaga, seperti mengelola air hujan, atau memanen air hujan seperti di Sulawesi Tengah,” ujar Ardhasena dalam acara Focus Group Discussion Musim Kemarau di Jakarta, Senin 7 Agustus 2023.
Dia menambahkan, hingga saat ini sudah 63 persen wilayah di Indonesia yang mengalami musim kemarau.
Adapun di antaranya adalah Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara Barat atau NTB, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara hingga Papua Selatan.
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News
UNGKAP Identitas Asli Salsa Erwina Hutagalung yang Viral Tantang Debat Ahmad Sahroni Soal Kata Tolol |
![]() |
---|
DAFTAR Harga Es Teler Kalina Ocktaranny Terbaru Viral Diburu Pembeli hingga Rela Antre Berjam-jam |
![]() |
---|
Strategi Baru Pemerintah Atasi Kenaikan Harga Beras Mahal Kini Tembus Rp 15.000 Per Kg |
![]() |
---|
INTIP Tarif Resmi Listrik PLN Terbaru 1 September 2025 Berlaku untuk Semua Golongan Pelanggan |
![]() |
---|
Resmi Dibuka! Seleksi PPPK Paruh Waktu 2025 Lengkap Panduan Cara Pengisian DRH yang Benar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.