Kadinkes Pontianak Imbau Pemberantasan Sarang Nyamuk Dengan 3M, Ini Ciri Nyamuk DBD
Kemudian ciri lain nyamuk DBD adalab lebih suka tinggal di dalam rumah. Itu lah kenapa kata Saptiko, fogging harusnya dilakukan didalam rumah.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Saptiko mengatakan pihak terus menerus melakukan sosialisasi terutama memberantasan sarang nyamuk dalam rangka mencegah penyebaran DBD.
"Kita lakukan sosialisasi terus-menerus kepada masyarakat untuk pemberantasan sarang nyamuk. Sosialisasi sudah kita lakukan melalui media massa, media sosial, maupun langsung ke masyarakat yang dilakukan Puskesmas, Rumah Sakit maupun dinas kesehatan," ujarnya Jumat 11 Agustus 2023.
Kemudian, penanganan yang lain yang penting dilakukan untuk pencegahan DBD kata Saptiko adalah melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
"Kami mengajak masyarakat untuk melakukan pemberantasan yang kalau untuk pencegahan ini yang penting pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M," ujarnya.
Air yang tergenang atau tertampung kata dia bisa menjadi sarang nyamuk, dimana nyamuk akan bertelur dan bisa menjadi jentik.
Baca juga: Kasus DBD Meningkat, RSUD dr. Soedarso Ruang Perawatan Anak Over Kapasitas
"Makanya masyarakat itu kita harapkan dia seminggu sekali lah keliling rumahnya cari tempat-tempat yang menampung air yang sudah tidak digunakan, tempatnya dibuang atau dikubur," ujarnya.
Upaya terakhir diakuinya adalah dengan melakukan fogging.
"Fogging ini hanya membunuh nyamuk dewasa yang kemungkinan sudah tercemar virus. Nyamuk DBD berbeda dengan yang biasanya, nyamuk DBD berada di tempat-tempat air yang jernih yang tidak bercampur dengan tanah," ungkapnya.
Kemudian ciri lain nyamuk DBD adalab lebih suka tinggal di dalam rumah. Itu lah kenapa kata Saptiko, fogging harusnya dilakukan didalam rumah.
"Kebanyakan masyarakat salah persepsi, mereka tidak mau disemprot dalam rumah itu percuma foggingnya.
Harusnya di dalam rumah untuk membunuh nyamuk dewasa," ujarnya.
Pencegahan juga tidak bisa hanya mengandalkan fogging kata dia.
"Dua hari kemudian sudah ada lagi nyamuknya jika sarangnya tidak dibasmi. Sekarang penyebaran virusnya bisa di rumah, nyamuknya juga bisa ada di sekolah, bisa ada di pasar di mall di mana-mana," ujarnya.
Penyebaran DBD tetap akan berpotensi di mana-mana selama ada sarang nyamuk.
"Makanya kita harus hati-hati, makanya diminta untuk anak memakai minyak serai atau lotion. Karena kita tidak tahu di mana nyamuk yang ada DBD-nya, jadi tidak hanya di rumah tapi di manapun," ujarnya. (*)
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
Itwasda Polda Kalbar Tinjau Pelaksanaan Operasi Patuh Kapuas 2025 di Polres Sanggau |
![]() |
---|
CUACA Kalbar Hari Ini Jumat 25 Juli 2025 di 14 Daerah! Melawi Turun Hujan, Kapuas Hulu Udara Kabur |
![]() |
---|
Ketua Dekranasda Erlina Dorong Wastra Daerah Tembus Panggung Internasional |
![]() |
---|
Sinergitas Keamanan dan Penegakan Hukum, Kodam XII/Tpr-Kejati Kalbar Teken Kerjasama |
![]() |
---|
Bupati Ketapang Siap Kawal Pembentukan 3 DOB, Harap Disetujui Gubernur dan DPRD Provinsi Kalbar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.