Mahasiswa UI Dibunuh

Motif Mahasiswa UI Dibunuh Senior di Kosan Terlilit Pinjol Hingga Kerugian Investasi Kripto

Diduga, pelaku tega menghabisi nyawa juniornya untuk menguasai barang berharga milik korban karena yang bersangkutan terlilit pinjaman online.

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Kolase Tribun
Wakasat Reskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan (tengah) saat rilis kasus pembunuhan mahasiswa UI di Mapolres Metro Depok pada Sabtu 5 Agustu 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Meninggalnya Mahasiswa Universitas Indonesia Muhammad Naufal Zidan gegerkan masyarakat Indonesia.

Muhammad Naufal Zidan dibunuh seniornya sendiri di Kampus.

Zidan ditemukan meninggal dunia di kamar kosan dua hari setelah tragedi pembunuhan yang dilakukan seniornya di Universitas Indonesia, AAB (23).

Saat ditemukan, jenazah korban terbungkus plastik berwarna hitam dan berada di bawah kolong tempat tidur dengan beberapa luka tusuk di tubuhnya.

Diduga, pelaku tega menghabisi nyawa juniornya untuk menguasai barang berharga milik korban karena yang bersangkutan terlilit pinjaman online.

6 Tahun Bercerai Pasangan Suami Istri Kembali Menikah Viral di Sosial Media, Netizen : Anak Bahagia

Polres Metro Depok pun sudah menggelar konferensi pers terkait hal ini.

Dipimpin Wakasat Reskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan, pihak Polres Metro Depok merilis pengungkapan kasus pembunuhan mahasiswa UI ini

AKP Nirwan Pohan mengatakan peristiwa pembunuhan mahasiswa UI ini terjadi pada Selasa 2 Agustus 2023 sekira pukul 18.30 WIB.

"Korban berinisial MNZ (19) dan pelaku AAB (23)," kata Nirwan, Sabtu 5 Agustus 2023 sebagaimana dilansir dari Tribun Bekasi.

Motif dari pembunuhan mahasiswa UI itu karena pelaku mengalami kerugian dalam investasi kripto.

"Dia bermain investasi online kripto dan mengalami banyak kerugian. Pengakuannya rugi Rp 80 juta. Lalu dia terjerat banyak utang, termasuk pinjol," jelasnya.

Tak hanya itu, pelaku juga berutang kepada korban tetapi sudah dikembalikan.

"Utang ke korban kecil, hanya Rp 200.000," tutur Nirwan.

Pelaku lalu mengincar harta benda korban untuk membayar utang-utangnya.

Penyebab Gagal Lolos Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 58 Wajib Diketahui! Cek, Apa Saja?

"Setelah pulang kuliah pada Rabu 2 Agustus 2023, pelaku main ke kosan korban. Saat mau pulang, dia pura-pura pamit. Ketika korban hendak menutup pintu, pelaku menendang korban lalu menusukkan pisau ke dadanya," tuturnya.

Menurut pengakuan pelaku, korban sempat melakukan perlawanan dengan mengigit jari tangan pelaku.

Tetapi pelaku mendorong ke dalam sehingga korban terpental ke belakang.

"Cincin pelaku tertinggal di kerongkongan korban. Lalu pelaku menusuk korban hingga tewas," imbuhnya.

Pada keesokan harinya, Kamis 3 Agustus 2023, pelaku membeli plastik hitam dan kapur barus untuk menghilangkan bau amis di kamar korban

"Pelaku datang lagi untuk membersihkan kos. Dia mengikat tangan dan kaki korban dengan lakban lalu memasukkannya ke plastik kantong hitam. Setelah itu jenazah korban diikat lagi seperti pocong dan disimpan di kolong tempat tidur," ungkap Nirwan.

Nirwan menambahkan bahwa pelaku sebenarnya ingin menguburkan korban. Namun dia bingung bagaimana cara mengeluarkan korban dari dalam kos.

"Akhirnya dia pulang ke kosnya dan berkeliaran seperti biasa," imbuhnya.

Sementara itu, orang tua korban tidak bisa menghubungi HP anaknya sejak Rabu 2 Agustus 2023 malam.

"Orang tua korban lalu menghubungi paman korban yang ada di Cempaka Putih supaya mengecek ke kosan. Saat dicek pada Jumat 4 Agustus 2023, ternyata kosan terkunci. Lalu paman korban meminta pada penjaga kos untuk dibukakan," jelas Nirwan.

Setelah kamar dibuka, paman korban melihat kamar berantakan. Lalu dia melihat ada bungkusan di kolong tempat tidur. Saat ditarik ternyata ada kaki manusia.

"Paman korban kaget lalu lari keluar dan langsung lapor ke Polsek Beji. Polsek lalu melanjutkan laporan ke piket Reskrim Polres Metro Depok," ucapnya.

Polisi kemudian melakukan olah TKP dan menangkap tersangka di kosannya.

"Pelaku ditangkap pada Jumat 4 Agustus 2023 pukul 13.00 WIB. Saat penangkapan, pelaku tidak melakukan perlawanan. Dia diam saja dan kooperatif," tandas Nirwan. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved