Berita Viral

Viral Siswa SMP Dikeroyok di Palopo 2025, Orang Tua Laporkan ke Polisi

Kasus viral siswa SMP dikeroyok di Palopo 2025 heboh di media sosial. Orang tua korban laporkan pelaku ke polisi. Simak kronologi dan tanggapan.

YouTube Tribun Jateng
PELAJAR DIKEROYOK - Foto hasil olah YouTube Tribun Jateng, Kamis 9 Oktober 2025, memperlihatkan kasus viral siswa SMP dikeroyok di Palopo 2025 heboh di media sosial. Orang tua korban laporkan pelaku ke polisi, simak kronologi dan tanggapan sekolah di sini! 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kasus siswa SMP dikeroyok di lingkungan sekolah kembali mencuat dan menjadi sorotan publik. 

Peristiwa yang terjadi di SMP Negeri 13 Kambo, Kota Palopo, Sulawesi Selatan ini viral di media sosial setelah video pengeroyokan tersebut diunggah ke Instagram oleh akun @palopo_info. 

Dalam rekaman berdurasi singkat itu, tampak seorang siswa berseragam sekolah dipukuli oleh beberapa temannya secara brutal.

Aksi tersebut memicu kemarahan warganet dan mendatangkan gelombang kecaman luas. 

Masyarakat menilai, tindakan kekerasan di lingkungan sekolah seperti ini tidak hanya melanggar norma sosial, tapi juga mengkhianati nilai pendidikan yang seharusnya menanamkan rasa empati dan saling menghargai antar siswa.

Korban yang diketahui bersekolah di SMP Negeri 13 Kambo Palopo tampak tidak berdaya saat dikeroyok. 

Bahkan, salah satu pelaku sempat memerintah korban untuk bangun, namun ketika korban berusaha berdiri, ia kembali dipukul oleh pelaku lain. 

Rekaman ini kemudian menyebar cepat di berbagai platform media sosial dan menjadi topik hangat pada pekan ini.

Viral Grup Facebook Gay Solo, 15 Pelajar Positif  HIV Terindikasi Kelompok Lelaki Seks Lelaki

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Kronologi Kasus Pengeroyokan Siswa SMP Negeri 13 Palopo

Menurut keterangan pihak sekolah, insiden pengeroyokan siswa SMP di Palopo tersebut terjadi pada Selasa, 7 Oktober 2025, di area sekolah setelah jam pelajaran usai. 

Kepala SMP Negeri 13 Palopo, Suwarnita Sago Gani, menjelaskan bahwa peristiwa itu bermula dari candaan sepele di kantin sekolah.

“Awalnya hanya masalah kecil, candaan di kantin. Kejadiannya sudah lewat jam pulang, ketika para guru sudah meninggalkan sekolah,” jelas Suwarnita pada Kamis 9 Oktober 2025.

Namun candaan tersebut berujung serius hingga terjadi pemukulan. 

Akibat kejadian itu, korban mengalami luka memar di beberapa bagian tubuh dan mengeluh sakit kepala. 

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved