IKIP PGRI Pontianak Gelar Workshop Pengembangan Modul P5 di SMAN 6 Sungai Raya

Lewat pelatihan tersebut diharapkan menjadi langkah awal dalam mendorong penguatan kultur implementasi kurikulum merdeka di sekolah.

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Pelatihan pengembangan modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada Selasa 11 Juli 2023. (Ist) 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Program studi (Prodi) matematika Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (IKIP PGRI) Pontianak menggelar pelatihan pengembangan modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada Selasa 11 Juli 2023.

Agenda yang menyasar guru-guru Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Mekar Sari Kabupaten Kubu Raya tersebut digelar di SMAN 6 Sungai Raya.

Pelatihan tersebut menjadi bagian upaya pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan meningkatkan pemahaman dan aksi nyata bagi guru dalam rangka penguatan serta optimalisasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).

Dekan Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP-PGRI Pontianak Yudi Darma mengatakan kegiatan kemitraan tersebut menyesuaikan kebutuhan dan karakteristik mitra secara kontekstual.

Sehingga dalam pelaksanaan programnya berbasis need services.

Dengan demikian diharapkan dapat a memberikan kontribusi dalam memecahkan masalah dan membantu mitra sekolah terkait pengembangan kompetensi guru.

Baca juga: PPDB SD dan SMP di Pontianak Diperpanjang, Berikut Pendaftaran dan Sekolah Daya Tampungnya Masih Ada

“Kita berharap kegiatan ini dapat ditindaklanjuti melalui program kemitraan yang lebih luas sehingga mampu memberikan dampak yang lebih strategis pada sektor pendidikan dilingkungan setempat," kata Yudi Darma.

Ia menambahkan lewat pelatihan tersebut para peserta akan mendapatkan pengetahuan mendalam tentang pengembangan modul P5.

Kemudian implementasi dalam kegiatan P5 dan pentingnya memperkuat profil pelajar Pancasila di sekolah.

Dikatakannya nodul pengembangan yang disusun selama pelatihan tersebut akan digunakan sebagai panduan bagi guru-guru dalam pelaksanaan program P5.

“Dalam pelatihan ini diskenariokan dengan melibatkan secara aktif dan partisipatif bagi seluruh peserta, mulai dari pre test, post test, memberikan presentasi, diskusi kelompok, dan sesi tanya jawab yang interaktif.

Yudi menyebut para peserta juga berkesempatan untuk berbagi pengalaman dan praktik baik sebelum dan selama proses tindak lanjut dari program pengabdian.

Lewat pelatihan tersebut diharapkan menjadi langkah awal dalam mendorong penguatan kultur implementasi kurikulum merdeka di sekolah.

Sehingga pengimbasan kepada mitra sekolah yang belum berkesempatan mengikuti kegiatan tersebut.

“Semoga hal ini berdampak positif bagi perguruan tinggi, sekolah, tenaga pendidik hingga peserta didik dalam menerapkan dan menjalankan profil pelajar pancasila sebagai pandangan hidup dalam dimensi kehidupan sehari-hari,” tutupnya. (*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved