Dinkes Sintang Kekurangan Serum Anti Rabies, Stok Tersedia Diperioritaskan untuk Resiko Tinggi

Menurut Darmadi, saat ini pihaknya sangat kekurangan stok untuk Serum Anti Rabies (SAR). Stok yang ada, tidak cukup untuk pengendalian KLB.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO
Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Darmadi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, berupaya untuk melakukan pencegahan dan pengendalian Kejadian Luar Biasa Rabies.

Hingga saat ini, tercatat sudah delapan orang yang meninggal dunia akibat gigitan anjing gila.

Sejak ditetapkan KLB Rabies oleh Pemkab Sintang, Dinas Kesehatan menyiapkan logistic VAR dan SAR untuk didistribusikan ke 1 Puskemas yang ada di Kabupaten Sintang.

Per tanggal 8 Juni 2021, stok VAR di Dinas Kesehatan ada 370 vial. Sementara stor SAR tinggal 7 vial.

“Stok VAR di 21 Puskemas ada,” kata Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Darmadi.

Delapan Warga Sintang Meninggal Akibat Gigitan Anjing Rabies, 6 di Antaranya Anak-anak

Menurut Darmadi, saat ini pihaknya sangat kekurangan stok untuk Serum Anti Rabies (SAR). Stok yang ada, tidak cukup untuk pengendalian KLB.

“SAR hanya ada 7 vial saja atau untuk 7 orang. Ini kami prioritaskan untuk gigitan anjing yang benar benar mengarah ke positif rabies. Terus gigitan yang pada posisi resiko tinggi, area saraf. Secepatnya kami kirimkan kalau ada kondisi gigitan yang beresiko tinggi. Bahkan di rumah sakit juga kami sediakan. Karena biasanya yang datang ke rumah sakit biasanya beresiko tinggi, dia posisi parah,” ungkap Darmadi.

Meski kekurangan Serum Anti Rabies (SAR), Darmadi memastikan ketersediaan Vaksin Anti Rabies (VAR) tercukupi di semua Puskemas yang ada di Kabupaten Sintang.

“Kalau memang ada skala prioritas untuk KLB ini, terhadap penganan di manusia, tentunya harus dicukupi dan bahkan SAR dan VAR harus tersedia semua di puskesmas harusnya,” ujar Darmadi. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved