Indonesia Dihantam Dua Fenomena Bersamaan, Dampak El Nino dan IOD hingga Waktu Puncak

Serangan El Nino di Indonesia semakin menguat di bulan Juni 2023, yakni mencapai lebih dari 80 persen dan terjadi mulai Juni 2023.

Editor: Rizky Zulham
Dok. Kompas.com
Ilustrasi cuaca buruk. 

Puncak El Nino di Indonesia

BMKG memprediksi puncak El Nino di Indonesia akan terjadi pada akhir tahun 2023.

"Jadi kalau dari prediksi kita, itu puncaknya nanti akan terjadi di periode November, Desember, Januari (2024)," kata Amsari.

Siklus El Nino, imbuh dia, biasanya akan mencapai puncak di akhir tahun kemudian meluruh lagi.

Secara historis, El Nino pernah terjadi di Indonesia. BMKG menjelaskan, El Nino berkembang pada semestaer II yang umumnya berintensitas lemah-moderat.

Data dari BMKG mencatat, El Nino pernah terjadi pada 2018, 2009, 2006, dan 2004.

BMKG Kalbar Sebut Curah Hujan Masih Rendah, Minta Waspada Karhutla dan Penurunan Kualitas Udara

Imbaun BMKG

Menindaklanjuti fenomena El Nino dan IOD yang tahun ini terjadi secara bersamaan, BMKG merekomendasikan beberapa hal sebagai langkah antisipatif, khususnya pada daerah-daerah yang berpotensi mengalami curah hujan dengan kategori rendah sehingga memicu terjadinya kekeringan, di antaranya:

- Meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur sumber daya air untuk memastikan keandalan operasional waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya

- Melakukan langkah persiapan terhadap potensi adanya kebakaran hutan dan lahan.

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved