Ragam Contoh
Tanda-tanda Perilaku Playing Victim, Mengapa Orang Bisa Menjadi Playing Victim? Kenali Contohnya
bisa diambil kesimpulan bahwa playing victim merupakan perilaku seseorang yang melimpahkan kesalahan kepada orang lain
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Ungkapan Playing Victim mungkin sudah sering kamu dengar, bukan?
Lalu apa arti dari playing victim tersebut?
Diketahui bahwa, playing victim bisa sangat merusak mental seseorang.
Mengapa demikina, lebih lanjut akan dibahas oleh Tribun Pontianak berikut ini.
Playing victim adalah perilaku yang toxic, dan bisa dianggap sebagai sesuatu yang menyimpang.
Mereka yang melakukan tindakan ini biasanya juga bertujuan untuk memperoleh belas kasihan orang lain.
• Contoh Kamu Terkena Trust Issue? Apa Itu Trust Issue? Kenali Dampaknya Sebagai Krisis Kepercayaan
Itulah mengapa mereka justru mengaku sebagai korban, meski kesalahan dilakukan oleh mereka sendiri.
Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa playing victim merupakan perilaku seseorang yang melimpahkan kesalahan kepada orang lain, padahal kesalahan tersebut merupakan perbuatan dia sendiri. Nah, lalu apa saja tanda-tanda orang yang playing victim?
Yuk, kita smak ulasan berikut ini!
Tanda-tanda Perilaku Playing Victim
1. Tidak mau bertanggung jawab
Satu diantara ciri playing victim adalah mereka yang suka menghindar dari tanggung jawab. Ia juga menjelaskan, orang yang memiliki sifat playing victim atau victim mentality akan sangat sulit ketika diberi tanggung jawab dan kepercayaan. Mereka cenderung memiliki sifat sering menyalahkan orang lain, tidak ingin dibebani tanggung jawab dengan banyak alasan, dan selalu menghindar dari kesalahan yang diperbuatnya.
• Definisi Disabilitas Intelektual, Ciri-Ciri, Bahaya dan Contohnya Pada Anak
2. Tidak memikirkan solusi, hanya fokus pada masalah
Orang-orang yang memiliki sikap playing victim adalah mereka yang pesimis, dan biasanya tidak memiliki inisiatif dalam membuat perubahan. Selain itu, mereka juga lebih senang mengasihani diri sendiri dibanding menerima bantuan orang lain. Padahal, mengasihani diri sendiri dengan bersedih sepanjang waktu bukanlah sesuatu yang baik dan menyehatkan.
3. Tidak memiliki kepercayaan diri yang tinggi
Contoh Mengatasi Proteksi pada File PDF untuk Menyalin Teks Gratis |
![]() |
---|
Contoh Pantun Demokrasi yang Bijak untuk Meningkatkan Partisipasi Politik di Media Sosial |
![]() |
---|
Mengapa Lalat Menggosok Tangan? Ini Penjelasan Ilmiahnya Materi IPA Kelas 4 SD |
![]() |
---|
40 Soal PJOK Madrasah Aliyah 2025 dalam Bentuk Asesmen Sumatif Kurikulum Merdeka |
![]() |
---|
KONDISI Terkini Rumah Ahmad Sahroni Setelah Digeruduk Massa di Tanjung Priok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.