Gubernur Kalbar Ancam Ganti Kepsek Jika Ada Temuan BPK di Sekolah

Ia mengungkapkan, dari audit BPK ke pihak sekolah banyak temuan yang ditemukan terkait pengelolaan berbagai dana sekolah.

|
Penulis: Ferryanto | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ferryanto
Gubernur Kalbar Sutarmidji saat ditemui usai memberikan arahan kepada Kepala Sekolah Menengah Atas Sederajat di Aula Garuda Pemprov Kalbar, Rabu 31 Mei 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meminta kepala sekolah Menengah Atas (SMA) Sederajat di seluruh Kalbar untuk transparan dan jujur dalam pengelolaan dana sekolah.

Hal itu ditegaskannya saat memberi arahan kepada 412 kepala sekolah Tingkat Menengah Atas/Sederajat Negeri di Kalimantan Barat di Aula Gedung Garuda, Pemerintah Provinsi Kalbar, Rabu 31 Mei 2024.

Ia mengungkapkan, dari audit BPK ke pihak sekolah banyak temuan yang ditemukan terkait pengelolaan berbagai dana sekolah.

"Dana Bos, dana kegiatan sekolah, masih banyak temuan, saya tidak mau ada guru atau kepala sekolah yang nanti bermasalah hukum karena hal itu, karena dapat mencoreng dunia pendidikan," jelasnya.

Bila masih ada temuan BPK, bila itu kerugian negara dan sebagainya, maka Kepala Sekolah harus diganti.

"Kita tadi sudah sepakat, bila ada temuan BPK terkait kerugian dan sebagai, apa boleh buat, kepala sekolah diganti," tegasnya.

• Gubernur Kalbar Sebut Karhutla Dalam Sekala Besar Kerapkali Berasal Dari Konsesi Perkebunan

• Gubernur Kalbar Minta Kepala OPD Buat Program Penuh Tantangan, Midji: Jangan Ada Kepentingan Pribadi

Saat ini sendiri telah ada 55 Kepala Sekolah Menengah Atas Sederajat yang sudah di rotasi dan diberhentikan.

Selain itu, ia pun meminta kepada Kepala Sekolah untuk lebih memperhatikan para siswa dan siswi serta tidak menjual seragam di sekolah.

"Kepala Sekolah harus lebih peduli dengan murid, dengan sekolah, bila ada pembangunan ruang kelas baru, letakkan jangan sembarangan,"katanya.

Kemudian, ia meminta para kepala sekolah untuk lebih meningkatkan prestasi dibidang akademik sekolah.

"Dunia pendidikan harus berprestasi, Kepala Sekolah harus bisa menjadi teladan Nasional, lalu prestasi anak-anak bagus-bagus, rangking anak masuk perguruan tinggi terbanyak, itu sesuatu penilaian akademik yang seharusnya,"

"Jangan dunia pendidikan, dikotori dengan hal - hal sepele. Temuan pengelolaan Bos, kerugian negara cuman 20 juta, Itukan tidak bagus," jelasnya

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kota Pontianak Hari Ini Di sini 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved