Kasus Meningkat, Sutarmidji Imbau Warga Kalbar Waspada DBD

Sutarmidji lewat akun sosial media instagramnya mengimbau agar masyarakat Kalbar dapat lebih waspada karena meningkatnya kasus DBD.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/NET
Ilustrasi Nyamuk Aedes aegypti. Sutarmidji mengimbau warga Kalbar agar waspada terhadap DBD lantaran kasus DBD tengah meningkat. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Belakangan ini kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pontianak meningkat.

Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Sutarmidji lewat akun sosial media instagramnya mengimbau agar masyarakat Kalbar dapat lebih waspada karena meningkatnya kasus DBD.

Sutarmidji juga meminta agar masyarakat melakukan antisipasi terutama pada wilayah yang terjangkit dengan melakukan beberapa hal sebagai langkah antisipasi.

"Untuk Warga Kalbar, ada gejala keterjangkitan DBD atau Demam berdarah meningkat, lebih waspada dan minta lakukan antisipasi di wilayah terjangkit dgn melakukan poging, hilangkan genangan air dan klu menggunakan wadah penampungan air agar selalu di kontrol. Terima kasih," tulis Sutarmidji lewat akun Instagram resminya @bang.midji pada Rabu 24 Mei 2023.

Kasus DBD Meningkat di Pontianak, Warga Lebih Berwaspada

Seperti diketahui, demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti.

Kasus DBD biasanya disebabkan oleh faktor lingkungan.

Maka dari itu, perlu upaya pencegahan dari diri sendiri dan orang di sekitar rumah agar penyakit ini tidak semakin menyebar luas.

Menanggapi kasus DBD yang meningkat, sejumlah warga memberikan tanggapan dalam upaya pencegahan DBD di Kota Pontianak.

Risnawati, seorang ibu rumah tangga mengatakan maraknya pemberitaan kasus DBD yang kian meningkat, membuatnya harus lebih waspada dan awas terhadap kebersihan lingkungan.

Terlebih ia memiliki anak kecil di rumahnya.

"Kebersihan lingkungan harus kita perhatikan. Bisa dimulai dari lingkungan sekitar rumah. Misalnya menguras bak mandi seminggu sekali sebab genangan air menjadi sarang bagi nyamuk DBD berkembang biak," ujarnya, Rabu 24 Mei 2023.

Selain menguras bak mandi, menguras dan membersihkan berbagai wadah lain di rumah yang menampung air untuk mencegah demam berdarah.

Misalnya seperti ember, baskom, dan lainnya yang dapat menjadi sarang bagi nyamuk jika tidak rajin dikuras.

"Tempat lainnya juga kota perhatikan, seperti genangan air pada ember atau baskom, nyamuk biasanya senang di tempat yang bersih. Jangan lupa juga untuk buang wadah-wadah yang tidak terpakai agar tidak jadi tempat genangan air," lanjutnya.

Memiliki anak balita dirumah, Risna juga tak lupa untuk menyiapkan kelambu untuk anaknya sebab DBD rentang menyerang anak-anak.

"Saya sudah punya kelambu dirumah, nanti akan saya pasang kelambunya mengelilingi ranjang tidur atau untuk menutupi box bayi saya," katanya.

Ada 7 Kasus DBD di Sambas, Dinas Kesehatan Imbau Masyarakat Waspada

Sementara itu, Mela seorang mahasiswi mengatakan dalam pencegahan DBD, bisa dilakukan dengan tidak menumpuk atau menggantung banyak baju terlalu lama di kamar.

"Jangan membiarkan baju menumpuk atau tergantung, itu bisa menjadi tempat favorit nyamuk bersarang. Apalagi kalau warna bajunya gelap," ujarnya.

Mela menambahkan, untuk mengantisipasi nyamuk dapat menggunakan semprotan nyamuk atau pun lotion anti nyamuk yang dapat dibeli di toko atau warung terdekat.

Tanggapan lainnya dari Andre, ia katakan jika kasus DBD semakin meningkat, ada baiknya untuk melakukan kegiatan fogging di area-area yang rawan jadi sarang nyamuk.

Fogging dilakukan agar langsung dapat mencegah DBD secara massal dengan penyemprotan obat nyamuk yang mampu menjangkau area lebih luas.

"Ketika masuk musim pancaroba atau ketika angka kasus demam berdarah di daerah mulai meningkat ada bagusnya kalau pemerintah mulai lakukan pencegahan demam berdarah dengan fogging, misalnya dari rumah ke rumah atau area yang rawan jadi tempat bersarangnya nyamuk," pungkasnya.

Sementara itu guna mencegah penyakit menular di pemukiman masyarakat, Puskesmas Menjalin laksanakan fogging di Dusun Raso, Desa Menjalin, Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak, Rabu 24 Mei 2023.

Kepala Puskesmas Menjalin, Edita Linda, mengatakan fogging atau pengasapan itu dilaksanakan Puskesmas Menjalin sebagai upaya pencegahan penyakit menular seperti DBD di masyarakat.

Selain itu masyarakat juga di imbau untuk peduli terhadap lingkungan sekitarnya seperti, salah satunya dengan membersihkan selokan yang tergenang air agar nyamuk tidak bersarang, terapkan pola hidup sehat, banyak memakan sayur-sayuran dan berolahraga dengan rutin untuk melakukan pencegahan penyakit lainnya.

Kapolsek Menjalin Iptu Suwandi mendukung kegiatan tersebut mengingat manfaatnya yang baik bagi masyarakat luas terkhusus di Kecamatan Menjalin.

"Mari kita bersama-sama memberantas penyakit yang sangat berbahaya ini dengan cara berkomunikasi dengan pihak Puskesmas Menjalin," imbuhnya.

Gubernur Kalbar Ungkap Adanya Peningkatan Sebaran Gejala DBD, Midji Imbau Warga Waspada

Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas dr Ganjar Eko Prabowo mengatakan sejak Januari 2023 sampai April 2023 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sambas sebanyak 7 kasus.

Ganjar Eko Prabowo menjelaskan pihaknya terus mengimbau masyarakat agar waspada terhadap DBD.

"Tindakan yang sudah dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap penyakit DBD. Kasus DBD di Kabupaten Sambas sampai April 2023 sebanyak 7 kasus," ungkapnya.

Sebelumnya Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, mengimbau agar masyarakat Kalbar lebih waspada.

Sebab, gejala keterjangkitan kasus DBD sedang meningkat.

Ia meminta agar masyarakat juga melakukan antisipasi terutama pada wilayah yang terjangkit dengan melakukan beberapa hal sebagai langkah antisipasi.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Feery Safariadi, menyampaikan berdasarkan grafik yang ada untuk Kasus DBD mulai minggu pertama sampai minggu 20 di tahun 2023 terjadi tren kenaikan kasus.

“Kalau dilihat dari grafiknya terutama ditiga bulan mulai Maret, April, Mei 2023 ada peningkatan kasus DBD, ini terlihat dari grafik angka kasus kesakitan yang meningkat di Provinsi Kalbar. Dimana pada Maret ditemukan 63 kasus, April 73 kasus, dan di Mei tercatat ada 71 kasus, yang mungkin masih meningkat lagi. Artinya ada trend kenaikan kasus DBD di Provinsi Kalbar,” ujar Feery.

Sehingga total tiga bulan terkahir ditemukan sebanyak 343 Kasus DBD atau Demam berdarah di Provinsi Kalbar.

Bahkan untuk Case Fatality Rate (CFR) atau angka kematian dari kasus DBD di Kalbar, dikatakan Feery juga sudah mulai meningkat, bahkan untuk Incidence Rate dari kasus kejadiannya dari penyakit DBD tersebut untuk secara Provinsi masih normal.

Dikatakannya secara standar angka Incidence Rate pada angka 10:10 ribu penduduk, di Kalbar saat ini angkanya masih 6:1.

Sedangkan untuk kasus kematian penyakit DBD juga tinggi yang ditemukan di tiga kabupaten yakni di Kabupaten Sintang ditemukan 1 kasus, Melawi 1 kasus , Ketapang 1 kasus sampai minggu ke-20 di tahun 2023.

Adapun tiga kasus kematian atas penyakit DBD ini terjadi pada April sebanyak 2 kasus kematian, dan Mei 1 kasus kematian.

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved